Tiongkok telah mengirim ribuan tentara untuk memperkuat kehadirannya di daerah itu. Kedua belah pihak dilaporkan mengerahkan senjata berat ke pangkalan-pangkalan di dekat daerah yang bersengketa.
Namun, untuk saat ini, tidak ada pihak yang berkeinginan untuk meningkatkan perseteruan ini menjadi lebih sebuah perang besar.
Koran nasionalis di India sudah gencar menyebutkan tentang retret Tiongkok.
Beijing telah berhasil mengancam India bahwa ia memiliki kemampuan pemaksaan yang kuat di sepanjang perbatasan bersama mereka.
Baca Juga: Sempat Tak Mau Akui Karena Malu, Seorang Pria Jalani Operasi Usai Masukan Kabel Lewat Kelamin
Hal itu memberikan masalah bagi India, namun membuka kembali lahan keuntungan bagi Amerika Serikat.
Sejak pejabat Amerika mulai mengkhawatirkan kebangkitan Tiongkok pada 1990-an, mereka memandang India sebagai penyeimbang.
Uji coba nuklir India pada tahun 1998 untuk sementara waktu melemahkan hubungan tersebut, tetapi Presiden AS Bill Clinton tetap mengunjungi India pada tahun 2000.
Serangkaian presiden Demokrat dan Republik telah menjadikan pengembangan hubungan strategis dengan New Delhi sebagai prioritas.
Baca Juga: Diduga karena Hubungan Memburuk, Trump Akan Tarik 9.500 Tentara AS dari Jerman