Di Tengah Waspada Covid-19, Rusia Tetapkan Status Darurat Usai 2.000 Ton Minyak Tumpah di Siberia

- 5 Juni 2020, 09:40 WIB
KEADAAN darurat: 20.000 ton tumpahan diesel ke sungai Arktik.*
KEADAAN darurat: 20.000 ton tumpahan diesel ke sungai Arktik.* // The Guardian/

Gubernur wilayah Krasnoyarsk, tempat Norilsk berada, mengatakan kepada Putin bahwa ia baru mengetahui situasi sebenarnya pada hari Minggu, setelah informasi ini muncul di media sosial.

Putin mengatakan dia setuju bahwa keadaan darurat nasional diperlukan untuk memanggil lebih banyak sumber daya untuk upaya pembersihan.

Komite investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengumumkan telah meluncurkan tiga investigasi kriminal ke dalam kecelakaan dan menahan seorang karyawan pembangkit listrik.

Alexei Knizhnikov dari World Wildlife Fund mengatakan kelompok lingkungan adalah orang yang memberitahu spesialis pembersihan setelah mengkonfirmasi kecelakaan melalui sumbernya.

Baca Juga: Wagub Jabar Periksa Penerapan Protokol Kesehatan Mal selama New Normal di Kota Tasikmalaya

"Ini adalah volume yang sangat besar. Sulit bagi mereka untuk menutupinya," katanya.

Volume tumpahan jauh lebih besar daripada tumpahan Kerch 2007, yang melibatkan 5.000 ton minyak, kata Knizhnikov.

Pada saat itu tumpahan di selat Laut Hitam adalah yang terbesar di Rusia dan memerlukan intervensi militer dan ratusan sukarelawan.

Knizhnikov mengatakan bahan bakar diesel lebih ringan dari minyak, sehingga cenderung menguap daripada tenggelam tetapi juga lebih beracun untuk dibersihkan.

Baca Juga: Pemohon SKCK Membeludak, Mengantre Panjang hingga Abaikan Physical Distancing

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x