“Tidak ada bukti bahwa virus telah kehilangan 'kekuatan' pada tahap ini. Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa beberapa garis keturunan pada akhirnya akan berkembang menjadi keparahan gejala yang lebih rendah tetapi ini tidak dapat diterima begitu saja," tambahnya lagi.
Sementara itu, Dosen Kesehatan Global dan ahli virus di St George's, University of London, Dr Elisabetta Groppelli juga mengatakan bahwa pernyataan Zangriloo tak bisa dibuktikan.
"Saran bahwa virus ini sedang melemah saat ini tidak didasarkan pada bukti yang ada. Untuk itu, kita perlu mengesampingkan alasan lain mengapa tampaknya orang sedang melakukan yang lebih baik saat ini," ujarnya.
Ia mengakui bahwa kasus di italia semakin berkurang. Tingkat keparahan penyakit cenderung lebih sedikit pada kelompok yang lebih muda.
Baca Juga: Warga Luar yang Ingin Masuk Jakarta Lewat Jalur Udara Tak Diwajibkan BawaSKIM, Berikut Syaratnya
Groppeli mengatakan bahwa harus mempertimbangkan beberapa ppoin untuk membuktikan tingkat keparahan yang semakin menurun.
Ia juga menampik adanya hubungan genetik dengan tingkat keparahan virus corona saat ini.
Genom virus sedang dipantau di seluruh dunia, termasuk di Inggris.
Banyak universitas dan pusat penelitian membaca informasi genetik untuk menilai seberapa banyak perubahannya dari waktu ke waktu dan jika ada hubungan antara informasi genetik virus dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Terdapat Website Duplikat SMKN 1 Sukabumi yang Memungut Uang Jutaan Untuk PPDB?