Krisis Minyak Libatkan Rusia, Trump Ultimatum Saudi: Potong Produksi atau AS Tarik Pasukan

- 1 Mei 2020, 09:30 WIB
PRESIDEN AS Donald Trump berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman selama sesi foto keluarga dengan para pemimpin dan peserta lainnya di KTT para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019.*
PRESIDEN AS Donald Trump berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman selama sesi foto keluarga dengan para pemimpin dan peserta lainnya di KTT para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 28 Juni 2019.* //REUTERS/Kevin Lamarque

Pemimpin de facto kerajaan itu sangat terkejut oleh ancaman bahwa ia memerintahkan para pembantunya keluar dari ruangan sehingga ia dapat melanjutkan diskusi secara pribadi.

Upaya itu mengilustrasikan keinginan kuat Trump untuk melindungi industri minyak AS dari krisis harga yang bersejarah ketika pemerintah menutup ekonomi di seluruh dunia untuk memerangi virus.

Hal ini juga mencerminkan pembalikkan kritik Trump yang sudah lama terhadap kartel minyak, yang dia jatuhkan karena meningkatkan biaya energi bagi orang Amerika dengan pemotongan pasokan yang biasanya menyebabkan harga bensin lebih tinggi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pekan ke-2 Ramadhan: Jumat, 1 Mei 2020 BMKG Prediksi Tasikmalaya Berawan

"Tidak akan ada cara untuk menghentikan Kongres AS dari memberlakukan pembatasan yang dapat menyebabkan penarikan pasukan AS," ungkap seorang pejabat senior AS.

Pejabat itu menyimpulkan, argumen yang dibuat melalui berbagai saluran diplomatik seperti mengatakan kepada para pemimpin Saudi, "Kami membela industri Anda saat Anda menghancurkan industri kami."

Ketika ditanya mengenai kemungkinan menarik pasukan keluar dari Arab Saudi, Trump mengungkapkan tidak harus memberitahunya.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Imam Salat Tak Punya Banyak Hafalan Surah, Bagaimana Seharusnya?

"Saya pikir dia (Putra Mahkota Mohammer) dan Presiden Putin, sangat masuk akal. Mereka tahu mereka punya masalah, kemudian ini terjadi," ujarnya.

Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa pihak Saudi mengalami kesulitan membuat kesepakatan, sampai akhirnya mereka dapat mencapai kesepakatan untuk pengurangan produksi.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x