Gara-gara Antrean Pemakaman Penuh, 100 Mayat Ditemukan Membusuk dalam Truk

- 30 April 2020, 21:00 WIB
POLISI menemukan lusinan mayat di tumpuk di sebuah trus tak perpendingin menciptakan bau busuk.*
POLISI menemukan lusinan mayat di tumpuk di sebuah trus tak perpendingin menciptakan bau busuk.* //New York Post/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona kini telah menewaskan lebih dari 227.000 orang di seluruh dunia.

Bahkan, virus yang menyerang sistem pernapasan ini, berhasil menginfeksi lebih dari 3,1 juta orang di seluruh dunia, berdasarkan data yang dikumpulkan World Meter Coronavirus.

Namun, jumlah aktual diyakini jauh lebih tinggi karena kurangnya pengujian, banyak kasus dan kecurigaan yang tidak dilaporkan, beberapa pemerintah menyembunyikan ruang lingkup wabah di negara mereka.

Baca Juga: Pengadaan Sarung Rp 2,8 Miliar Jadi Sorotan, Kesra Kabupaten Tasikmalaya Buka Suara

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs ABC News, Amerika Serikat telah menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya, dengan lebih dari 1 juta kasus terdiagnosis dan sedikitnya 60.966 kematian.

Tak hanya itu, Kamis, 20 April 2020, berita menggemparkan publik datang dari negeri paman sam ini, seratus mayat telah ditemukan di dua truk pendingin di luar perumahan Brooxlyn, New York.

Bermula dari laporan para penduduk yang mencium bau menyengat, seperti bau busuk mayat dari kedua truk tersebut, akhrinya pihak berwajib memeriksannya.

Baca Juga: Pentagon Konfirmasi Video Temuan Pergerakan Aneh di Udara, Diklaim sebagai UFO

Departemen Kesehatan Negara Bagian New York dalam sebuah pernyataan mengaku telah diberitahu terkait masalah penyimpanan mayat dalam truk tersebut, namun rumah duka beserta tempat penguburan masih dalam proses persiapan.

Oleh karena itu, direktur pemakaman diharuskan untuk menyimpan mayat yang menunggu penguburan atau disposisi akhir lainnya, dalam kondisi yang sesuai dan mengikuti pencegahan infeksi rutin mereka dengan mengendalikan tindakan pencegahan.

Direktur rumah duka di Layanan Pemakaman, Andrew T. Cleckley di Utica Avenue di bagian Flatlands mengatakan kepada stasiun ABC New York WABC bahwa mereka kehabisan tempat untuk menyimpan mayat.

Baca Juga: Efektif Tangkal Penularan Virus Corona, Ilmuwan Inggris Jajaki Potensi Semprotan Nyamuk

Kemudian, Departemen kesehatan negara bagian akan mengeluarkan surat panggilan untuk penyimpanan yang tidak tepat tersebut.

Sejauh ini, belum jelas sudah berapa lama 100 mayat tersebut disimpan dalam truk. Bahkan terkait penyebab kematianpun belum diketahui secara, apakah karena Covid-19 atau penyakit lain.

Akhinrya, guna mengantisipasi tertular virus corona, pertugas akhirnya mengevakuasi mayat dari dalam truk dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap.

Baca Juga: Kasus DBD di Kabupaten Tasikmalaya Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

Sementara itu, pihak kepolisian New York telah menolak berkomentar atas kejadian ini, menyusul Departemen Kesehatan AS juga belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Infromasi terakhir menyebut, lantaran banyaknya jenazah yang akan dimakamkan, pengelola sejumlah rumah persemayaman sampai menyebut antrean pemakaman sudah mencapai bermingu-minggu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: World Meter Coronavirus ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x