Terguncang Lihat Puluhan Pasien Mati akibat Corona, Dokter AS Ditemukan Tewas Bunuh Diri

- 28 April 2020, 19:30 WIB
Ilustrasi stress
Ilustrasi stress /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

Baca Juga: Bukan Sakit, Menteri Korea Selatan Sebut Kim Jong Un Mungkin Tengah Hindari Virus Corona

"Dia benar-benar berada di garis depan, pastikan dia dipuji sebagai pahlawan. Dia adalah korban sama seperti semuannya yang meninggal dunia," ujar Breen soal putrinnya.

Diketahui, dua hari sebelum Dr.Lorna tewas bunuh diri, seorang paramedis muda di Bronx, New York juga mengakhiri hidupnya setelah menyaksikan banyaknya korban meninggal akibat virus corona.

Parademis bernama John Mondello yang berusia 23 tahun tersebut menembak dirinya dengan pistol milik ayahnya, yang diketahui sebagai pensiunan polisi New York.

Baca Juga: Uji Coba Ilmuwan Prancis Segera Buktikan Nikotin dalam Rokok Dapat Perangi Virus Corona

Para profesional kesehatan mental menuturkan bahwa gangguan stres pasca-traumatis atau PTSD akibat pandemi virus Corona kini menjadi krisis yang sangat nyata.

PTSD merupakan kondisi mental yang dipicu oleh peristiwa mengerikan, yang memicu kilas balik, mimpi buruk dan gangguan kecemasan parah.

"Kelompok yang paling berisiko adalah para tenaga layanan kesehatan di garis depan," ujar Profesor Debra Kasyen dari Stanford University, yang mengepalai Kajian Masyarakat Internasional untuk Stres Traumatis.

Baca Juga: Tertunduk Malu, Ayah Tiri Tega Nodai Sang Anak hingga Tularkan Penyakit Kelamin

Seorang dokter Unit Perawatan Intensif (ICU) di New York City menuturkan, banyaknya aliran pasien virus Corona menjadi terlalu berat untuk ditangani siapa pun.

Dokter yang tidak menyebutkan namanya ini mengungkapkan bahwa situasinya sangat membuatnya tertekan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Times New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah