Uji Coba Amerika Berikan Hormon Estrogen untuk Pria dalam Kemungkinannya Membunuh Corona

- 28 April 2020, 12:00 WIB
ILUSTRASI penelitian Virus coeona.*
ILUSTRASI penelitian Virus coeona.* //The Sun/

PIKIRAN RAKYAT - Para medis kini tengah bertanya-tanya apakah hormon estrogen yang ada pada peremupuan bisa menjadi alat yang berguna untuk membantu memerangi Covid-19.

Kini para dokter itu tengah menguji coba untuk memberikan pria hormon estrogen setelah menemukan laporan bahwa wanita memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertahan setelah terpapar virus corona.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari situs The Sun, bahwa tingkat kematian pada wanita karena Covid-19 lebih kecil dibandingkan laki-laki.

Baca Juga: Polisi Ciduk Para Tamu yang Menggelar Pesta Diam-Diam di Hotel, di Tengah Wabah Covid-19

Dua rumah sakit di Amerika sekarang tengah menguji teori tersebut, dengan memberikan pria hormon estrogen untuk waktu yang terbatas.

Uji coba ini dilakukan untuk melihat apakah hormon tersebut bisa meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh pria.

Pada bulan Maret, badan penelitian kesehatan masyarakat Italia mengatakan bahwa lebih dari 70 persen kematian di negara tersebut adalah pria.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok pun mengatakan bahwa tingkat kematian pria di negara tersebut 65 persen lebih tinggi dari kalangan wanita.

Baca Juga: Polisi Ciduk Para Tamu yang Menggelar Pesta Diam-Diam di Hotel, di Tengah Wabah Covid-19

Sementara New York juga mengungkap, bahwa kematian di negara tersebut 60 persen datang dari kalangan pria.

Diketahui wanita memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat juga kondisi kesehatan jangka panjang.

Hormon pada waniita juga dapat mengurangi jumlah reseptor pada permukaan sel yang digunakan virus untuk memasuki tubuh.

Sementara sejauh ini, hormon estrogen diketahui sebagai hormon yang dapat mengembangkan dan mengatur sistem reproduksi wanita.

Baca Juga: Kabar Duka, Korban Meninggal PDP Covid-19 di Kota Tasikmalaya Jadi Tiga Orang

Kepala Divisi Penyakit Menular anak-anak, Dr Shanon Nachman mengatakan bahwa uji coba tersebut telah mendaftarkan peserta pertamanya pada minggu lalu.

Dia berharap dapat mendapatkan hasilnya dalam beberapa bulan ke depan.

Sekitar 110 pasien direkrut untuk uji coba ini, dam setengahnya akan diberi patch hormon estrogen selama seminggu.

Setengah lainnya akan menjadi kelompok kontrol. Para peneliti akan melihat apakah hormon membantu mengurangi keparahan penyakit Cocid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah