Berlawanan dengan Budaya saat Ramadhan, Malaysia Tahan Warga Berkunjung ke Rumah Saudara

- 23 April 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI Bulan Suci Ramadhan
ILUSTRASI Bulan Suci Ramadhan /PIXABAY/.*/PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Malaysia kembali laporkan jumlah terinfeksi virus corona, hingga bertambah lebih dari 5.000 orang.

Hal ini membuat Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengimbau warga untuk tidak melakukan kunjungan.

Sebagaimana diketahui, selama Ramadhan umat Muslim Malaysia memiliki tradisi silaturahmi atau berkunjung rutin ke sanak saudara, namun pandemi corona membuat semua kegiatan rutin itu terhenti guna mencegah penularan.

Baca Juga: Yuk Jaga Kesehatan, Berikut Jumlah Jam Tidur Malam yang Dibutuhkan Tubuh

"Penularan pandemi Covid-19 yang kini melanda seluruh dunia telah memberi dampak yang sangat nyata terhadap kebiasaan dan norma kehidupan sehari-hari kita," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah dalam jumpa pers di Putrajaya, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara.

Lebih lanjut, Noor Hisham mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 ini, juga termasuk ke dalam perubahan kebiasaan keagamaan dan tradisi kebudayaan.

Seperti budaya saling berkunjung dan majelis taklim yang merupakan contoh identitas unik masyarakat majemuk di negara tersebut.

Baca Juga: Cukup Mengkhawatirkan, Hal Aneh Ditemukan pada Darah Pasien Covid-19 oleh Dokter AS

"Tradisi ibadah pada bulan Ramadhan bagi umat Islam di seluruh dunia juga akan turut terdampak mengingat banyak negara sedang melaksanakan isolasi untuk mengekang penularan Covid-19 di negara masing-masing," ujarnya.

Di sisi lain, KKM khawatir aktivitas yang sudah menjadi kelaziman rakyat Malaysia saat Ramadhan akan mengakibatkan penularan Covid-19 di kalangan anggota keluarga, terutama kepada golongan warga usia tua dan anak-anak.

Ia mengimbau umat Islam di Malaysia untuk memanfaatkan Ramadhan dengan menjalankan berbagai aktivitas, seperti mempersiapkan takjil dan salat berjemaah, bersama keluarga di rumah masing-masing.

Baca Juga: Banyak Negara Baru Tahap Awal Pandemi, WHO: Corona akan Bersama Kita untuk Waktu yang Lama

Sementara itu, Noor Hisham mengatakan KKM telah mendeteksi satu klaster baru yang berasal dari Pengerang, Johor.

Satu orang yang berkaitan dengan kasus indeks klaster tersebut mulai mengalami gejala pada 12 Maret, ia sempat dirawat di sebuah klinik swasta pada 16 Maret dengan dugaan gejala demam berdarah.

Pada keesokan harinya, pasien tersebut telah bepergian ke beberapa provinsi untuk mengunjungi sanak saudara di sekitar Selangor sebelum pulang ke Pengerang pada 18 Maret.

Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia per 23 April 2020: Pasien Sembuh Bertambah Jadi 913 Orang

Kegiatan itu, berdampak pada kondisi kesehatannya, ia dilarikan ke Rumah Sakit Sultanah Aminah, Johor, pada 20 Maret dalam keadaan kritis.

Selanjutnya, ia dinyatakan positif Covid-19 pada 22 Maret.

Tak hanya itu, hingga Rabu, 22 April 2020 kemarin, klaster tersebut melibatkan sebanyak 15 kasus positif Covid-19, yaitu sepuluh rekan kerja dan lima anggota keluarga, termasuk ibunya yang berusia 79 tahun dan anak perempuan berusia 10 tahun.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x