Direkomendasikan oleh Trump, Obat Malaria Membuat Pasien Covid-19 Alami Kerusakan Jantung

- 14 April 2020, 13:18 WIB
Chloroquine yang merupakan obat bagi penyakit malaria dinilai efektif dalam menunjang kesembuhan pasien terpapar virus corona.*
Chloroquine yang merupakan obat bagi penyakit malaria dinilai efektif dalam menunjang kesembuhan pasien terpapar virus corona.* /Tech Startup/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah percobaan terhadap pasien di BraSil menggunaKan Kloroquin dengan dosis yang tinggi malah membuat kondisi pasien tersebut menjadi fatal.

Obat yang direkomendasikan oleh Presiden Amerika Donald Trump, membuat para pasien percobaan mengalami kerusakan pada jantungnya.

Penelitian itu akhirnya dihentikan lebih awal, dengan alasan keamanan setelah adanya tragedi tersebut.

Baca Juga: Resmi Mundur dari Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha: Hati Saya Dibelah Isinya Sepakbola

Karena kerusakan jantung ini meningkatkan risiko aritmia jantung yang berpotensi fatal.

Kloroquin terkait erat dengan obat hydroxychloroquine yang lebih banyak digunakan.

Donald Trump dengan antusias mempromosikan obat tersebut sebagai penanganan virus corona meski masih sedikit bukti bahwa hal tersebut akan berhasil.

Bulan lalu, Food and Drug Administration memberikan persetujuan untuk menggunakan Kloroquin dan Hidroksi Kloroquin sebagai persediaan Nasional jika uji klinis virus corona tidakmemunginkan.

Baca Juga: Gelar Ratas dengan Tiga Kepala Daerah, Upaya Gubernur Banten Matangkan PSBB Tangerang Raya

Pweusahaan yang memproduksi kedua obat tersebut melonjak tingkat produksinya.

Studi Brasil ini melibatkan 81 pasien yang dirawat di Rumah Sakit di Kota Manaus dan disponsori oleh Negara bagian Brasil, Amazonas.

Karena pedoman Nasional Brasil merekomendasikan penggunaan Kloroquin pada pasien virus corona, para peneliti mengatakan memasukkan plasebo dalam percobaan mereka, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya hal yang buruk.

Terlepas dari keterbatasannya, dokter penyakit menular dan ahli keamanan obat mengatakan penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa Kloroquin dan Hidroksin Kloroquin dapat menimbulkan bahaya yang signifikan bagi beberapa pasien.

Baca Juga: Cek Fakta: Validkah Kisah Sofia dan Antonio yang Merupakan Perawat Pasien di Italia?

Pasien dalam percobaan juga diberikan antibiotik azithromycin yang juga menimbulkan risiko sakit jantung yang sama.

"Bagi saya, penelitian ini menyampaikan satu informasi yang bermanfaat, yaitu bahwa kloroquin menyebabkan peningkatan abnormalitas pada EKG yang bergantung pada dosis yang dapat membuat orang rentan terhadap kematian jantung mendadak," kata Dr. David Juurlink, ahli penyakit dalam dan kepala.

Sekitar setengah dari peserta ujicoba peneltian diberi dosis 450 miligram Kloroquin dua kali sehari selama lima hari, sedangkan sisanya diberi dosis lebih tinggi yakni 600 miligram selama 10 hari.

Baca Juga: Cek Fakta: Berlakukan PSBB, Benarkah Kendaraan Dilarang Masuk ke Depok?

Dalam tiga hari, para peneliti meulai memperhatikan aritmia jantung pada pasien yang menggunakan dosis yang lebih tinggi.

Pada hari keenam pengobatan, 11 pasien telah meninggal, dan hal ini membuat mereka mengakhiri penelitian tersebut.

Para peneliti mengatakan studi ini tidak melibatkan pasien yang diberikan dosis rendah percobaan untuk menyimpulkan apakah Kloroquin efektif pada pasien dengan penyakit Covid-19 yang parah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah