Simak Alasan 41 Santri Penghafal Al-quran asal Malaysia Cepat Pulih dari Covid-19

- 13 April 2020, 14:35 WIB
Ilustrasi orang membaca Al Quran.
Ilustrasi orang membaca Al Quran. //PIXABAY

Namun, pihak Institut Sosial Malaysia telah mengambil kebijakan untuk melakukan karantina atau isolasi bagi seluruh pelajar tersebut, setelah ditemukan laporan ada yang terinfeksi dalam gelaran pertemuan itu.

Baca Juga: Cek Fakta: Covid-19 Merebak, Benarkah Karyawan di Batam Diminta Pakai APD?

"Mereka telah dikarantina di Institut Sosial Malaysia dan pada 2 April 2020, keputusan ujian swab ke tiga yang di ambil pada 30 Maret adalah positif Covid-19. Para pelajar seterusnya dimasukkan ke HCTM bagi perawatan lanjut," ujar Noor Hisham.

Selama proses perawatan di HCTM berjalan tidak ditemukan kendala apapun, hanya seorang dari mereka mengalami gejala batuk pada 5 April 2020 dan diberikan perawatan hydrochloroquine.

"Semua telah sembuh sepenuhnya dan dibenarkan keluar pada hari ini 12 April 2020," ujarnya.

Baca Juga: PSBB Dimulai Lusa, Pemkot Bogor Masih Tunggu Arahan Lanjutan dari Ridwan Kamil

Dari aspek pengobatan, saringan untuk diagnosis dan perawatan awal amatlah penting bagi memastikan pasien positif Covid-19 berpeluang sembuh sepenuhnya.

"Kelompok pelajar ini merupakan pesakit pada usia muda. Justru proses penyembuhan dan prognosis mereka adalah lebih baik dibanding pasien yang berusia ataupun yang menghidap penyakit kronik lain seperti hipertensi atau kencing manis," ujarnya.

Sebab itu, proses penganan yang cepat dapat menjadi faktor utama pemulihan berlangsung cepat dan lancar. Melihat kondisi mereka cukup kuat melawan virus yang menyebabkan batuk, demam dan terganggunya saluran pernapasan ini. ***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x