Sebelumnya pada 2016 silam, Ren menjalani masa percobaan selama satu tahun sebagai hukuman atas kritik publiknya terhadap kebijakan pemerintah dan akun media sosialnya yang memiliki puluhan juta pengikut ditutup.
Baca Juga: Butuh Motivasi? Yuk Baca 11 Kalimat Penyemangat dari Sastrawan Indonesia
Penanganan awal Pemerintah Tiongkok atas wabah Covid-19 telah dikritik secara internasional dan domestik, setelah upaya untuk menyembunyikan informasi dan menghukum petugas kesehatan yang berusaha memperingatkan rekan kerja muncul ke publik.
Menanggapi penangkapan Ren, direktur Tiongkok Human Rights Watch, Sophie Richardson mengatakan, mesin propaganda Pemerintah Tiongkok dalam overdrive, mengklaim kinerja positif dalam krisis virus corona.
"Di rumah, otoritas Tiongkok membungkam kritik mulai dari dokter seperti Li Wenliang hingga jurnalis warga seperti Chen Qiushi, hingga Taipan yang memiliki koneksi politik seperti Ren Zhiqiang," katanya.
Baca Juga: Bisa Dibaca Sehari-hari, Mari Muliakan Orang Tua dengan 5 Doa Sederhana Ini
"Ren itu ditahan dan diselidiki oleh CCDI menjamin satu hasil yakni penolakan total terhadap hak-hak persidangan yang adil," tambahnya.
Republik AS dan ketua Komite DPR untuk Urusan Luar Negeri, Michael McCall menuduh pemerintah Tiongkok "melakukan penindasan" dan mengatakan "harus diakhiri sekarang".
"Di bawah Partai Komunis Tiongkok, warga Tiongkok yang berbicara menentang pemerintah takut mereka akan ditahan atau menghilang seperti yang dilakukan dokter yang pertama kali memperingatkan tentang coronavirus," tulisnya di Twitter.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 10 April 2020: Bantarkalong dan Cibeureum akan Diguyur Hujan