Terbanyak di Dunia: Covid-19 di Italia Renggut 11.000 Jiwa, Pemerintah Perpanjang Lockdown

- 31 Maret 2020, 13:55 WIB
PETUGAS medis mengenakan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien virus corona di ruang isolasi RS Oglio Po, Italia.*
PETUGAS medis mengenakan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien virus corona di ruang isolasi RS Oglio Po, Italia.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah korban meninggal akibat wabah Covid-19 di Italia melonjak 812 menjadi 11.591 kematian, demikian dilaporkan badan penghitungan statistik independen Worldometers pada Selasa, 31 Maret 2020.

Angka tersebut kembali mencatat kenaikan setelah sebelumnya Italia melaporkan 756 kematian, merusak penurunan tingkat harian dua hari berturut-turut.

Pada Jumat, Italia mencatat jumlah kematian tertinggi harian yakni 919 kematian. Jumlah tersebut turun pada Sabtu dengan 889 kematian.

Baca Juga: Polres dan Gugus Tugas Covid -19 Tasikmalaya Lakukan Penyemprotan Disinfektan Massal

Jumlah korban meninggal, yang sejauh ini menjadi yang tertinggi di dunia, menyumbang lebih dari sepertiga seluruh kematian akibat virus corona secara global.

Lombardy menjadi kawasan Italia terparah yang dilanda virus corona, dengan kenaikan laporan kematian hampir setengahnya dari jumlah yang dilaporkan.

Saat ini, Italia mencatat 101.739 kasus terinfeksi di seluruh daratan negaranya. 14.620 pasien telah berhasil disembuhkan. Tenaga medis setempat kini tengah menangani total 75.528 pasien.

Baca Juga: Walkot Tasikmalaya Bentuk Tim Covid-19 Tingkat RW, per-Kelurahan Mendapat Dana 1 Miliar

Dilansir Reuters, dengan adanya jumlah ini, kemungkinan besar pemerintah akan memperpanjang masa karantina wilayah atau lockdown.

Perpanjangan ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Stefano Patuanelli dalam sebuah wawancara.

"Terdapat sejumlah elemen yang membuat kami yakin bahwa ketentuan tenggat waktu karantina wilayah pada 3 April harus ditunda," ujarnya.

Baca Juga: Tak Terhalang Pandemi Covid-19, Proses Persidangan di Tasikmalaya Dilakukan Lewat VC

Italia merupakan negara Barat pertama yang mengambil langkah penutupan negara sejak mendapati kasus infeksi virus corona pada lima pekan lalu.

Penerapannya semakin diperketat seiring angka kasus yang terus bertambah.

"Tanpa langkah-langkah ini, kita akan mendapati angka yang jauh lebih besar, layanan kesehatan juga pasti berada dalam situasi yang amat sangat dramatis. Kita akan berada pada situasi di luar kondisi sekarang," kata Kepala Perlindungan Sipil Angelo Borelli.

Baca Juga: Update Virus Corona Selasa 31 Maret: Mendekati Angka 1 Juta Kasus dan Telan 37.000 Nyawa

Sementara itu, secara global virus corona telah menginfeksi lebih dari 785.807 orang dan menelan 37.820 jiwa. Italia menempati urutan kedua terbanyak setelah Amerika Serikat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS worldometers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x