Tenggak Alkohol Oplosan, Ribuan Warga Iran Masuk RS dan Ratusan Tewas

- 28 Maret 2020, 16:46 WIB
ILUSTRASI keracunan makanan.*/DOK. PR
ILUSTRASI keracunan makanan.*/DOK. PR /

Mereka yang mencari minuman beralkohol sering mengandalkan rantai pedagang pasar gelap tanpa mengetahui di mana dan bagaimana minuman tersebut diproduksi.

Para pedagang sendiri seringkali tidak yakin dengan sumber alkoholnya.

"Salah satu dari mereka yang meninggal karena keracunan di rumah sakit kami adalah seorang pedagang alkohol," kata Mohebbi, memperingatkan orang-orang untuk tidak mempercayai siapa pun yang menjual minuman beralkohol.

Baca Juga: Warga Tasikmalaya Khawatir Penyebaran Covid-19, Ratusan Buruh PT KAI Dipulangkan 

Mohebbi juga menyatakan keprihatinannya tentang orang-orang dengan masalah alkohol.

"Kami tahu bahwa mereka yang memiliki masalah alkohol mengalami masa-masa sulit, tetapi dilarang dalam agama kami. Saya harap mereka mencoba untuk berhenti minum setidaknya untuk saat ini," kata Mohebbi.

Meskipun minum alkohol menyimpang dari aturan yang berlaku, mereka yang keracunan dan dibawa ke rumah sakit tidak dituntut atau ditangkap, demikian dikatakan Mohebbi.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Hantavirus yang Mematikan adalah Virus Baru di Tengah Pandemi Covid-19

"Polisi sama sekali tidak menekan pasien. Mereka hanya berusaha mendapatkan sebanyak mungkin informasi untuk menemukan sumber dan mencegah lebih banyak korban," kata Mohebbi.

Kantor Berita Tasnim melaporkan, setidaknya ada 2.197 orang dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan alkohol yang dijual ilegal ini, sementara 244 orang lainnya telah dinyatakan meninggal dunia.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x