PIKIRAN RAKYAT - Virus corona masih menjadi trending topik dunia yang menyita banyak mata perhatian publik. Perkembangan terbaru sudah mencapai 6.000 orang terjangkit virus tersebut per 30 Januari 2020 kemarin.
Sudah ratusan orang meninggal dunia dan membuat gempar seluruh dunia karena disebutkan belum ada obat atau penangkal lain untuk menghindari terpaan virus corona.
Sebelumnya, Komite Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memastikan bahwa virus corona masuk ke dalam situasi publik yang darurat.
Baca Juga: Google Ikut Terdampak Merebaknya Virus Corona, Karyawan Diminta Kerja di Rumah
Namun melihat perkembangan virus corona yang semakin membuat gempar dunia, akhirnya WHO merilis situasi darurat kesehatan publik internasional.
Hal ini dikemukakan secara langsung oleh Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers bersama seluruh ahli media internasional di Jenewa, Swiss pukul.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs The Sun, Jumat, 31 Januari 2020, Ghebreyesus mendesak tindakan global secepatnya untuk mengatasi wabah virus mematikan ini.
Baca Juga: Warga Jepang Kurang Suka Roti, Restoran Cepat Saji Asal Amerika Bikin Burger Berbahan Nasi
Tindakan global untuk penyebaran virus memang harus segera dibuat, mengingat per Jumat 31 Januari 2020 ini terdapat 170 orang dikabarkan meninggal dari sekitar 8.000 orang yang terkena virus tersebut.
Ghebreyesus menyatakan, selain adanya peningkatan jumlah kematian, penyebaran virus tersebut sudah sampai ke 18 negara.
Ia menyebut ada 98 kasus dari 18 negara di luar Tiongkok dan elapan kasus penularan dari manusia ke manusia ada di Jerman, Jepang, Vietnam dan AS.