PBB Sepakati Resolusi dalam Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan, Taliban: Kami Menghargainya

- 23 Desember 2021, 11:13 WIB
PBB mengumumkan bahwa mereka memiliki resolusi yang buat dalam mengirim bantuan kemanusiaan ke Afghanistan yang ditanggapi Taliban.
PBB mengumumkan bahwa mereka memiliki resolusi yang buat dalam mengirim bantuan kemanusiaan ke Afghanistan yang ditanggapi Taliban. /Reuters

PR TASIKMALAYA – Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang diusulkan AS untuk membantu bantuan kemanusiaan menjangkau warga Afghanistan yang membutuhkan.

Meskipun PBB dan AS sepakat untuk membantu warga Afghanistan, mereka menegaskan akan menjaga dana itu agar tidak jatuh ke tangan Taliban.

Resolusi itu merupakan langkah pertama oleh PBB setelah berbulan-bulan berselisih tentang bagaimana mencegah bencana kemanusiaan di tengah krisis ekonomi di Afghanistan.

Resolusi PBB untuk Afghanistan tersebut juga disambut oleh Taliban yang menyebutnya sebagai langkah baik.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Kalau Negara Lucu Jangan Larang Rakyat Ketawa

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus, miliaran dolar bantuan dan aset telah dibekukan oleh Barat.

Selama berbulan-bulan, para pengamat telah memperingatkan bahwa jutaan orang di Afghanistan menghadapi pilihan antara kelaparan atau migrasi selama krisis pangan, bahan bakar dan uang gabungan sepanjang musim dingin yang pahit.

Resolusi Dewan Keamanan memungkinkan bantuan mengalir ke negara itu selama satu tahun tanpa melanggar sanksi internasional yang bertujuan mengisolasi Taliban, yang rezimnya tidak diakui oleh masyarakat internasional.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 23 Desember 2021: Capricorn Ada yang Berkhianat, dan Pisces Berita Tidak Terduga

"Kami menghargainya (karena) dapat membantu situasi ekonomi Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.

Dia menambahkan berharap masyarakat internasional juga akan mempercepat penghapusan sanksi ekonomi dan perbankan yang melumpuhkan yang dikenakan pada entitas yang terkait dengan kelompok itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa sanksi PBB adalah alat penting untuk menanggapi ancaman dan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Benarkah Biji Wijen Bisa Melindungi dari Kolesterol Hingga Penyakit Jantung dan Diabetes?

“Tetapi kita harus memastikan sanksi ini tidak menghalangi pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Amerika Serikat juga mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk mengurangi sanksi terhadap Taliban sehingga bisa mengizinkan bantuan.

Mereka memperbarui pedoman untuk memperjelas bahwa ekspor barang dan transfer tunai diperbolehkan selama mereka tidak pergi ke individu yang ditargetkan oleh sanksi AS.

Baca Juga: Tekanan Darah Rendah: Penyebab, Gejala dan Tips Perawatannya!

Di Afghanistan, pekerja bantuan mungkin terlibat dalam transaksi keuangan dengan kementerian yang dipimpin oleh individu yang terkena sanksi.

Resolusi PBB memastikan bahwa para pekerja bantuan tidak melanggar sanksi.

Teks tersebut juga mencakup pemantauan tujuan bantuan, serta laporan PBB tentang berfungsinya bantuan setiap enam bulan.

Wakil Sekretaris PBB untuk urusan kemanusiaan, Martin Griffiths menyambut baik resolusi tersebut, dengan mengatakan bahwa itu akan memungkinkan lebih dari 160 organisasi kemanusiaan memberikan bantuan makanan dan kesehatan penting di Afghanistan.

Baca Juga: Meghan Markle Diduga Akan Menjadi Saksi Atas Kasus Pelecehan Seksual Pangeran Andrew

Setelah Taliban kembali berkuasa, AS membekukan triliunan rupiah dari bank sentral Afghanistan dan Bank Dunia juga menangguhkan bantuan ke Kabul.

Mata uang telah runtuh, dan tanpa dana untuk membayar pegawai negeri, keluarga terpaksa menjual furnitur dan perhiasan untuk memenuhi kebutuhan.

Bantuan internasional telah mewakili 40 persen dari PDB Afghanistan dan membiayai 80 persen dari anggarannya.

Baca Juga: Hari Ibu, Begini Ucapan Jessica Iskandar untuk sang Mama: Ibu yang Terhebat dan Terkuat!

Tapi Mujahid mengatakan negara itu tidak menghadapi krisis seperti itu.

“Bantuan telah datang dari banyak negara dan pemerintah memiliki stok bahan makanan yang sangat banyak yang dapat digunakan,” kata Mujahid.

"Jadi, kami tidak melihat ancaman krisis kemanusiaan meskipun orang membutuhkan bantuan," tambahnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x