Teks tersebut juga mencakup pemantauan tujuan bantuan, serta laporan PBB tentang berfungsinya bantuan setiap enam bulan.
Wakil Sekretaris PBB untuk urusan kemanusiaan, Martin Griffiths menyambut baik resolusi tersebut, dengan mengatakan bahwa itu akan memungkinkan lebih dari 160 organisasi kemanusiaan memberikan bantuan makanan dan kesehatan penting di Afghanistan.
Baca Juga: Meghan Markle Diduga Akan Menjadi Saksi Atas Kasus Pelecehan Seksual Pangeran Andrew
Setelah Taliban kembali berkuasa, AS membekukan triliunan rupiah dari bank sentral Afghanistan dan Bank Dunia juga menangguhkan bantuan ke Kabul.
Mata uang telah runtuh, dan tanpa dana untuk membayar pegawai negeri, keluarga terpaksa menjual furnitur dan perhiasan untuk memenuhi kebutuhan.
Bantuan internasional telah mewakili 40 persen dari PDB Afghanistan dan membiayai 80 persen dari anggarannya.
Baca Juga: Hari Ibu, Begini Ucapan Jessica Iskandar untuk sang Mama: Ibu yang Terhebat dan Terkuat!
Tapi Mujahid mengatakan negara itu tidak menghadapi krisis seperti itu.
“Bantuan telah datang dari banyak negara dan pemerintah memiliki stok bahan makanan yang sangat banyak yang dapat digunakan,” kata Mujahid.
"Jadi, kami tidak melihat ancaman krisis kemanusiaan meskipun orang membutuhkan bantuan," tambahnya.***