Media lokal Citizen News melaporkan dewan universitas telah memilih untuk menghancurkan Pilar of Shame.
Beberapa bulan yang lalu, universitas telah mengirimkan surat resmi kepada penjaga patung yang meminta agar patung tersebut dipindahkan.
Pematung Denmark Jens Galschiot, yang menciptakan patung itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia benar-benar terkejut atas tindakan terhadap karya pribadinya itu.
Dia menyebut akan mengklaim kompensasi atas segala kerusakan pada patung itu.
Sedangkan kantor urusan masyarakat universitas tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Beberapa mahasiswa mengatakan langkah itu akan sangat merusak reputasi HKU.
"Universitas itu pengecut untuk melakukan tindakan ini di tengah malam," kata seorang mahasiswa berusia 19 tahun di tempat kejadian yang menyebut namanya sebagai Chan.
"Saya merasa sangat kecewa karena itu adalah simbol sejarah. Universitas ini mengklaim mendukung kebebasan akademik tetapi bahkan tidak dapat menyimpan monumen bersejarah," ia menambahkan.