Polisi Brasil Selidiki Presiden Bolsonaro, Sebut Sengaja Menyebarkan Disinformasi Soal Proses Pemilu

- 18 Desember 2021, 16:23 WIB
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, disebut sengaja menyebarkan disinformasi terkait pemilu negara itu, menurut polisi setempat.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, disebut sengaja menyebarkan disinformasi terkait pemilu negara itu, menurut polisi setempat. /Instagram/@jairmessiasbolsonaro

Lula, yang memimpin Brasil dari 2003 hingga 2010, memiliki 48 persen suara dibandingkan dengan 22 persen untuk Bolsonaro, menurut survei yang diterbitkan oleh perusahaan terkemuka Datafolha.

Artinya, jika pemilu digelar hari ini, Lula memiliki cukup suara untuk menang di putaran pertama.

Undang-undang pemilu Brasil mengharuskan seorang kandidat untuk memenangkan lebih dari setengah suara sah, dikurangi dengan surat suara kosong dan rusak.

Baca Juga: Perkiraan Ikatan Cinta 18 Desember 2021 Episode 550: Kedok Om Irvan Akankah Terbongkar oleh Aldebaran?

Survei Datafolha sebelumnya pada bulan September menunjukkan Lula dengan 44 persen suara, dibandingkan dengan 26 persen untuk Bolsonaro.

Kantor kepresidenan Brasil tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang dokumen polisi federal.

Ribeiro mencatat dalam laporannya bahwa presiden mempertanyakan tindakan serangkaian pekerja publik yang terlibat dalam proses pemilihan, sementara juga mempromosikan informasi yang salah yang didukung oleh pendukung konservatifnya.

Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah 2 Orang, Kemenkes Himbau Tetap Waspada: Zona Berbahaya

“Penyelidikan ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi bahwa Presiden Jair Messias Bolsonaro memiliki tindakan langsung dan relevan dalam mempromosikan disinformasi, mengikuti pola yang telah digunakan oleh pemerintah negara lain,” ujarnya.

Laporan itu dikirim ke Hakim Agung Alexandre de Moraes, yang memimpin penyelidikan berita palsu.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah