Akibat Polisi yang Keliru Menganggap Teh Jahe sebagai Narkoba, Ibu dan Anak di Australia Ini Masuk Penjara

- 22 November 2021, 13:54 WIB
Ilustrasi penjara. Ibu dan anak di Australia dijebloskan ke penjara usai polisi dengan keliru menganggap teh jahe yang dibawa mereka sebagai narkoba.
Ilustrasi penjara. Ibu dan anak di Australia dijebloskan ke penjara usai polisi dengan keliru menganggap teh jahe yang dibawa mereka sebagai narkoba. //Pixabay/Ichigo

PR TASIKMALAYA – Polisi di New South Wales, Australia, memenjarakan ibu dan anak selama 4 bulan dengan tuduhan membawa narkoba.

Akan tetapi, bukannya narkoba, ternyata yang dibawa oleh ibu dan anak di Australia tersebut hanyalah teh.

Meskipun polisi telah mengetahui bahwa ibu dan anak itu tidak membawa narkoba, keduanya tetap berada di penjara.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Star, ibu dan anak bernama Vun Pui “Connie” Chong dan putrinya, San Yan Melanie Lim itu membawa 25 kilogram teh jahe coklat dalam lima kotak persegi panjang.

Baca Juga: Nasib Apes Dua Pencuri Gagal Kabur Setelah Tertahan Palang Pintu Kereta Api

Keduanya berencana untuk membawa teh tersebut  ke negara asal mereka, Malaysia, di mana itu adalah obat yang terkenal untuk nyeri haid.

Namun petugas Pasukan Perbatasan Australia mencegat pengiriman tersebut di Bandara Sydney.

Entah bagaimana, petugas di perbatasan mengidentifikasi teh tersebut sebagai Phenmetrazine, sebuah amfetamin.

Baca Juga: Fungsi Selenium dalam Tubuh Dapat Meningkatkan Kesuburan? Simak Penjelasannya

Polisi kemudian melacak barang tersebut dan ibu serta anak tersebut digerebek oleh petugas polisi bersenjata pada hari itu.

Beberapa bulan kemudian, di mana ibu dan anak itu masih dipenjara, seorang petugas forensik mengirim email kepada polisi.

Petugas forensik tersebut memberi tahu bahwa hasil lab dari dua insiden sebelumnya yang melibatkan produk serupa telah menemukan bahwa tidak ada zat terlarang yang terdeteksi.

Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Mahasiswi Penghafal 30 Juz Alquran dalam Waktu 8 Bulan: Sangat Inspirasional

Namun, polisi gagal menyampaikan informasi ini kepada tim pembela pasangan ibu dan anak itu saat sidang di pengadilan, dan akibatnya mereka tetap di penjara.

Ia kemudian ditanya oleh pengacara Chong Steve Boland tentang mengapa gagal memberi tahu informasi tersebut.

"Karena obat-obatan itu masih menunggu untuk diuji sepenuhnya," jawab kepala polisi.

Baca Juga: Cukupi Asupan Harian Selenium Anda, Nutrisi Ini Berperan dalam Fungsi Kognitif dan Memori

Para wanita itu kemudian dibebaskan pada Agustus tahun ini dan sekarang menuntut biaya, tetapi, polisi menolak untuk memberikan kompensasi kepada pasangan tersebut, sejauh ini.

Sidang kasus ini pun ditunda hingga Maret 2022 mendatang.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah