Kekerasan Terjadi dalam Protes Anti Lockdown di Belanda, 5 Petugas Polisi Terluka dan 40 Orang Ditangkap

- 22 November 2021, 10:27 WIB
Bendera Belanda. Dalam protes anti-lockdown di Belanda, sekira 5 orang petugas polisi terluka karena unjuk rasa tersebut menimbulkan kekerasan.
Bendera Belanda. Dalam protes anti-lockdown di Belanda, sekira 5 orang petugas polisi terluka karena unjuk rasa tersebut menimbulkan kekerasan. /Pixabay/MarjonBesteman

PR TASIKMALAYA – Protes terhadap lockdown di beberapa negara Eropa, termasuk Belanda, terus terjadi hingga menyebabkan kekerasan.

Akibat protes anti-lockdown itu, lima petugas polisi terluka di Belanda dan setidaknya 40 orang ditangkap di tiga provinsi.

Petugas dengan perlengkapan anti huru hara menyerang kelompok demonstran anti lockdown di Den Haag, Belanda, sementara pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan kembang api.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, lima petugas terluka di kota Belanda itu akibat protes anti-lockdown dan salah satunya serius, menurut pernyataan polisi.

Baca Juga: Berbincang dengan Azriel Hermansyah, Putri Delina Ungkap Sulitnya Terima Nathalie Holscher di Samping Sule

Polisi melakukan dakwaan dan menangkap 19 orang, salah satunya karena melemparkan batu melalui kaca depan ambulans yang lewat.

13 penangkapan lainnya dilaporkan oleh polisi di dua kota di provinsi selatan Limburg, sementara gangguan juga dilaporkan di provinsi utara Flevoland.

Delapan orang ditangkap di kota Urk, tempat stasiun pengujian Covid-19 dibakar awal tahun ini.

Sementara itu, penggemar yang marah mengganggu dua pertandingan sepak bola yang dimainkan secara tertutup karena aturan virus Corona, menurut media Belanda.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x