Bukan Jadi Pupuk, Kotoran Sapi Berhasil Dijadikan Baterai oleh Sekelompok Peternak Asal Inggris

- 21 November 2021, 06:05 WIB
Ilustrasi - Tak sekedar bisa dijadikan pupuk, kotoran sapi pun berhasil dijadikan baterai oleh sekelompok peternak asal Inggris.
Ilustrasi - Tak sekedar bisa dijadikan pupuk, kotoran sapi pun berhasil dijadikan baterai oleh sekelompok peternak asal Inggris. /Unsplash/John Cameron

PR TASIKMALAYA – Sekelompok peternak asal Inggris dilaporkan telah berhasil membuat batu baterai ukuran AA dari kotoran sapi.

Diketahui baterai bertenaga kotoran sapi tersebut diberi nama patteries dan energi yang terkandung di dalam setiap batu baterainya dikabarkan bisa diperbaharui.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman The Sun, tiap satu kilogram kotoran sapi bisa memproduksi daya listrik sebesar 3,75 kwh.

Dan daya listrik baterai sebesar ini cukup untuk mentenagai mesin penyedot debu hingga selama lima jam atau untuk menyetrika selama 3,5 jam.

Baca Juga: Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag Umumkan Kehamilan, Pendeta Andre Talabessy Kaget: Cepat Amat...

Perkumpulan peternak sapi Inggris yaitu Arla adalah pihak yang pertama kali mencetuskan ide untuk memproduksi baterai dari kotoran sapi.

Arla dibantu oleh perusahaan baterai Inggris yaitu GP Batteries.

Arla dan GP Batteries mengklaim bahwa satu ekor sapi bisa menghasilkan cukup kotoran untuk menyediakan listrik bagi tiga rumah selama setahun penuh.

Ide untuk menciptakan baterai dari kotoran sapi ini menurut Arla sangatlah bijak.

Baca Juga: Tes Logika: Siapa Pembunuh Wanita dalam Toilet? Hanya Orang Jenius yang Dapat Memecahkan Kasus Ini

Sebab lebih dari satu juta kotoran sapi dihasilkan setiap tahunnya.

Hal ini berarti bahan dasar dari baterai masa depan ini sangatlah mudah untuk ditemukan dan dikumpulkan.

Dan bisa menjadi energi baru yang dapat diperbaharui untuk menghidupi jutaan rumah dan transportasi di Inggris Raya.

Berdasarkan laporan The Sun, kotoran sapi diubah menjadi energi listrik lewat proses bernama digestasi anaerobik.

Baca Juga: Mulai Besok, Simak Informasi Puncak Hujan Meteor Alfa Monocerotid Berikut Ini

Digestasi anaerobik adalah proses biokimia tanpa oksigen yang menggunakan bantuan berbagai jenis mikroba anaerobik untuk menguraikan senyawa organik kompleks.

Hasil akhir dari digestasi anaerobik adalah biogas.

Dalam pemrosesan kotoran sapi, selain menghasilkan biogas juga dihasilkan bio-fertiliser.

Hasil biogas bersih dipindahkan ke unit Combined Heat and Power (CHP) supaya bisa menghasilkan energi yang bisa diperbaharui.

Baca Juga: PA Jakarta Barat Buka Suara Soal Aturan Harta Warisan Vanessa Angel-Bibi Ardiansyah, Jatuh ke Gala?

Sementara bio-fertiliser yang dihasilkan merupakan sejenis pupuk yang kaya akan nutrisi, lebih sedikit emisi, serta bersifat alami sehingga sangat aman digunakan untuk menyuburkan tanah.

Saat ini, Arla memiliki 460 ribu sapi dan kotoran yang dihasilkan diprediksi bisa mentenagai 1,2 juta rumah yang tersebar di Inggris Raya.

Proyek ‘patteries’ Arla masih dalam skala kecil sebab belum mendapatkan dukungan pemerintah sama sekali.

Patteries baru diproduksi oleh sebagian kecil peternak yang bekerja di bawah pengawasan Arla.

Arla berharap agar proyek baterai dari kotoran sapi ini bisa segera dilirik pemerintah Inggris agar jenis baru dari energi yang diperbaharui bisa segera ditemukan juga membantu mengurangi limbah peternakan.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah