Polisi mengatakan intelijen mengindikasikan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) yang bersekutu dengan ISIS, juga ikut bertanggung jawab.
"Intelijen kami...menunjukkan bahwa ini adalah kelompok teror domestik yang terkait dengan ADF," kata Enanga, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.
Diketahui, ledakan berselang tiga menit, yang pertama di dekat kantor polisi pusat dan dua lagi dekat dengan parlemen.
Teror itu membuat anggota parlemen dan pekerja kantor bergegas mencari perlindungan di atas pecahan kaca saat gumpalan asap putih membubung di atas pusat kota.
Seorang pembom bunuh diri yang mengenakan ransel meledak di dekat pos pemeriksaan di kantor polisi, menewaskan dua orang, kata Enanga.
Serangan kedua, yang melibatkan dua pelaku bom bunuh diri dengan sepeda motor, menewaskan satu orang.
"Suara ledakan seperti dari senjata besar meledak. Tanah bergetar, telinga saya hampir tuli," kata Peter Olupot, penjaga bank berusia 28 tahun yang dekat dengan parlemen.
"Saya melihat sebuah kendaraan terbakar dan semua orang berlarian dan panik. Saya melihat seorang pengendara boda boda (sepeda motor) pria - kepalanya pecah."***