Kekerasan di Myanmar oleh Militer Semakin Meningkat, HRW Serukan Tindakan Ini pada Dewan Keamanan PBB

- 6 November 2021, 08:16 WIB
Beberapa kelompok hak sipil yang dipimpin HRW menyerukan tindakan ini pada Dewan Keamanan PBB untuk mencegah kekerasan militer di Myanmar.
Beberapa kelompok hak sipil yang dipimpin HRW menyerukan tindakan ini pada Dewan Keamanan PBB untuk mencegah kekerasan militer di Myanmar. /REUTERS/Stringer

Kelompok-kelompok hak asasi juga meminta PBB untuk memberlakukan embargo senjata global untuk menghentikan aliran senjata dan barang-barang penggunaan ganda ke pemerintah militer Myanmar.

Myanmar telah dilumpuhkan oleh protes dan kekerasan, dengan militer berjuang untuk memerintah karena menghadapi perlawanan bersenjata dari milisi dan pemberontak etnis minoritas.

Baca Juga: Prediksi Real Betis vs Sevilla di La Liga Spanyol 8 November 2021, Pertarungan Dua Tim Papan Atas

Sementara itu, badan kemanusiaan PBB dalam laporannya menyebut bahwa bentrokan antara pasukan keamanan dan pasukan pertahanan rakyat telah meningkat di Chin serta di wilayah tetangga Magway dan Sagaing.

Militer Myanmar pekan lalu mulai menembaki kota Thantlang, di Negara Bagian Chin.

Saksi mata, kelompok bantuan dan media lokal mengatakan penembakan itu membakar sebanyak 200 rumah dan setidaknya dua gereja.

Baca Juga: Ayah Bibi Ardiansyah Ungkap Awal Mula Vanessa Angel dan Anaknya Kenal Driver Tubagus Joddy

HRW mengatakan tentara sengaja membakar rumah secara acak. Save the Children, salah satu penandatangan pernyataan itu, mengatakan kantornya dihancurkan.

Sekitar 10.000 penduduk telah melarikan diri dari Thantlang ketika militer diduga menembaki rumah-rumah dan memicu kebakaran dengan menembak pada bulan September.

Militer yang mempertahankan serangan membabi buta seperti itu terhadap warga sipil dan organisasi kemanusiaan adalah pelanggaran hukum internasional dan merupakan kejahatan perang.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah