Mengaku ‘Amnesia’, Pangeran Andrew Malah Makin Mengancam Keberlangsungan Kerajaan Inggris

- 1 November 2021, 17:00 WIB
Pangeran Andrew mengaku 'amnesia’ saat menghadapi tuntutan pelecehan seksual yang dilayangkan Virginia Giuffre.
Pangeran Andrew mengaku 'amnesia’ saat menghadapi tuntutan pelecehan seksual yang dilayangkan Virginia Giuffre. /Instagram.com/@hrhthedukeofyork

Dan masih saja Pangeran Andrew tidak mau mengakui pernah mengenal Virginia Giuffre.

Urusan mengaku kenal saja sudah tidak mau, apalagi mengakui tuduhan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Baca Juga: Puji RANS Entertainment, Erick Thohir: Raffi Ahmad adalah Sosok Muda yang Sukses

Kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Pangeran Andrew ini makin diperparah dengan memorandum setebal 36 halaman yang dikeluarkan tim pengacara sang Adipati York untuk menghadapi pra sidang yang siap digelar Rabu depan, 3 November 2021.

Di dalam memorandum itu dijelaskan bahwa pihak Pangeran Andrew menuduh Virginia Giuffre hanya ingin memeras lebih banyak uang sehingga mengeluarkan tuduhan yang bukan-bukan.

Setelah isi memorandum ini tercium publik, netizen pun berbondong-bondong menaikkan tagar #abolishthemonarchy di Twitter.

Baca Juga: Kerap Bagi-bagi Uang, Baim Wong Disinggung Sumber Dana dari Sponsor: Memang seperti Itu…

Netizen yang ikutan menaikkan tagar tersebut di Twitter berpendapat bahwa Kerajaan Inggris sebaiknya dilenyapkan saja lantaran terus melindungi salah satu anggotanya yang jelas-jelas telah berlaku tidak pantas.

“Kenapa Pangeran Andrew melakukan segala hal untuk kabur? Dan kenapa kita membayar pajak untuk memberikan keadilan kepada orang cabul?” komentar salah satu netizen di bawah topik #abolishthemonarchy.

Tagar ini juga digunakan untuk menyuarakan mereka yang tidak setuju soal kekuasaan berdasarkan kelahiran.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x