PR TASIKMALAYA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta menteri luar negerinya untuk mengusir duta besar dari 10 negara, termasuk Jerman dan Amerika Serikat, yang telah meminta pembebasan seorang pemimpin masyarakat sipil yang dipenjara.
Para utusan duta besar mengeluarkan pernyataan bersama yang sangat tidak biasa untuk Turki dan mengatakan penahanan lanjutan dari dermawan dan aktivis kelahiran Paris, Osman Kavala.
Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, perselisihan yang meningkat dengan negara-negara Barat yang sebagian besar juga sekutu NATO, mengakhiri minggu yang terik bagi Turki.
Di mana ditambahkan ke dalam daftar hitam pencucian uang dan pendanaan terorisme global.
Beberapa negara Eropa mengatakan pada Sabtu malam, 23 Oktober 2021 bahwa mereka tidak menerima pemberitahuan resmi dari Turki.
“Saya telah memerintahkan menteri luar negeri kami untuk menyatakan 10 duta besar ini sebagai persona non grata sesegera mungkin,” kata Erdogan, menggunakan istilah diplomatik sebelum pengusiran.
Baca Juga: Rachel Vennya Diduga Melanggar Lalu Lintas, Polda Metro Jaya Ungkap Pasal dan Sanksinya
“Mereka harus pergi dari sini pada hari di mana mereka tidak lagi mengenal Turki,” tambahnya.