FBI Incar Buronan Singapura Paling Dicari karena Memalsukan Faktur yang Berkaitan dengan Bisnis Korea Utara

- 20 Oktober 2021, 17:25 WIB
Ilustrasi - FBI tengah mengincar buronan seorang pria Singapura lantaran terlibat memalsukan faktur yang berhubungan dengan bisnis Korea Utara.
Ilustrasi - FBI tengah mengincar buronan seorang pria Singapura lantaran terlibat memalsukan faktur yang berhubungan dengan bisnis Korea Utara. /freepik/jcomp

“Lembaga keuangan seperti bank menjalankan peran yang sangat penting, bahwa mereka memiliki informasi yang akurat,” kata hakim.

Namun, dia mencatat bahwa penuntutan tidak menentang pernyataan pembela, bahwa embargo perdagangan terhadap Korea Utara mulai berlaku di Singapura pada November 2017, sedangkan Tan Wee Beng telah menghentikan semua aktivitasnya yang terkait dengan Korea Utara beberapa bulan sebelumnya.

Baca Juga: Stefan William Akui Video Dirinya dengan Seorang Wanita: Saya Butuh Ketenangan

“Dengan demikian, semua transaksi adalah sah dan ini bukan upaya untuk menyembunyikan kesalahan,” kata hakim Tham.

Sementara dia mencatat bahwa jelas ada keuntungan pribadi yang terlibat untuk Tan, dengan fasilitas kredit yang diberikan oleh UOB kepada perusahaannya sekitar S$125 juta.

Hakim juga mengatakan bahwa ini adalah kasus yang tidak terlalu buruk dibandingkan kasus lain di mana kebohongan dipraktikkan untuk keuntungan yang melanggar hukum.

Baca Juga: Kanye West Kini Resmi Ubah Nama Jadi 'Ye', Apa Alasannya?

“Saya berpandangan bahwa denda yang besar dalam bentuk maksimum yang dapat dijatuhkan oleh pengadilan negeri untuk setiap dakwaan yang diproses sudah cukup untuk mengirim efek jera,” kata hakim.

Tan Wee Beng adalah direktur pelaksana dan pemegang saham Wee Tiong, sebuah perusahaan perdagangan komoditas dan perusahaan saudaranya, Morgan Marcos.

Dari 2007, ia mulai berdagang dengan RI Nam Sok, dari Korea Utara, dan mulai berdagang dengan Jon Chol Ho, pada 2010.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah