Tulis Surat untuk Taliban, Malala Yousafzai Tuntut Hak Pendidikan bagi Perempuan di Afghanistan

- 19 Oktober 2021, 19:50 WIB
Malala Yousafzai dan beberapa aktivis lain menulis surat untuk Taliban, menuntut agar mereka memenuhi hak perempuan untuk belajar.
Malala Yousafzai dan beberapa aktivis lain menulis surat untuk Taliban, menuntut agar mereka memenuhi hak perempuan untuk belajar. /Twitter.com/@Malala

PR TASIKMALAYA – Aktivis Malala Yousafzai menulis surat kepada Taliban, menuntut mereka membiarkan anak perempuan di Afghanistan untuk kembali ke sekolah.

Malala Yousafzai yang merupakan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu pernah ditembak oleh Taliban di Pakistan saat ia berusia 15 tahun.

Kini, Malala Yousafzai mendesak Taliban untuk berhenti apa yang ia sebut sebagai menyangkal jutaan hak anak perempuan untuk belajar, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Dikabarkan Telah Mulai Syuting, Jung Il Woo hingga Ra Mi Ran Resmi Bintangi Film Baru 'Highway Family'

Sudah satu bulan sejak Taliban, yang merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu, melarang anak perempuan kembali ke sekolah menengah.

Wanita dan anak perempuan sepenuhnya dilarang dari sekolah dan universitas di bawah pemerintahan Taliban sebelumnya antara tahun 1996 dan 2001.

Setelah mengambil kembali kendali pada bulan Agustus, kelompok tersebut memerintahkan guru pria dan anak laki-laki berusia 13 tahun ke atas kembali ke sekolah menengah.

Baca Juga: Ikatan Cinta 19 Oktober 2021: Irvan Susun Rencana untuk Elsa dan Mama Sarah Menderita

Akan tetapi mereka tidak menyebutkan guru wanita atau murid perempuan untuk melakukan hal yang sama.

“Kepada otoritas Taliban agar membatalkan larangan de facto pada pendidikan anak perempuan dan membuka kembali kelas bagi mereka,” tulis Malala Yousafzai bersama aktivis lain.

Dia meminta para pemimpin negara-negara Muslim untuk menjelaskan kepada Taliban bahwa agama tidak membenarkan mencegah anak perempuan pergi ke sekolah.

Baca Juga: 17 Link Twibbon Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1443 Hijriah

“Afghanistan sekarang satu-satunya negara di dunia yang melarang pendidikan anak perempuan,” kata para aktivis, yang termasuk kepala komisi hak asasi manusia Afghanistan di bawah pemerintah terakhir yang didukung AS, Shaharzad Akbar.

Taliban telah mengklaim bahwa mereka akan mengizinkan anak perempuan untuk kembali setelah mereka memastikan keamanan dan pemisahan yang lebih ketat di bawah interpretasi mereka atas hukum Islam.

Akan tetapi, masih banyak pihak yang tidak mempercayai janji Taliban tersebut.

Baca Juga: Begini Alasan Manajer Rizky Billar dan sang Aktor Buat Laporan Terpisah Terkait Haters

Penulis surat itu juga meminta para pemimpin dunia G20 untuk menyediakan dana mendesak bago rencana pendidikan anak-anak Afghanistan.

“Membahas pentingnya pendidikan tidak cukup. Gunakan Deklarasi Pemimpin G20 untuk menyeru Taliban agar mengizinkan anak perempuan pergi ke sekolah dan menyediakan dana mendesak,” tulis para aktivis.

Sebuah petisi di samping surat itu menunjukkan mereka menerima lebih dari 650.000 tanda tangan.

Baca Juga: King Nassar ‘Melamar’ Findi di Depan sang Calon Mertua, Dewi Perssik: Insya Allah Dia Tulus

Malala Yousafzai telah lama menjadi pembela hak-hak perempuan atas pendidikan dan ditembak di wajahnya oleh orang-orang bersenjata dari Tehreek-e-Taliban Pakistan.

Kelompok itu merupakan sebuah cabang dari Taliban di Afghanistan, di kota kelahirannya di lembah Swat saat sedang dalam perjalanan bus sekolah pada tahun 2012.

Hidupnya diselamatkan usai operasi lima jam dan dia menghabiskan berbulan-bulan pulih dari serangan itu, sebagian di rumah sakit Birmingham.

Baca Juga: Dery Syahputra Bongkar Kebiasaan Lesti Kejora dan Rizky Billar saat 'Berantem': Sama-sama Saling...

Dia adalah orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2014 untuk advokasinya.

Sekarang berusia 24 tahun, Malala Yousafzai mengadvokasi pendidikan anak perempuan melalui Malala Fund nirlaba yang telah menginvestasikan hingga triliunan rupiah di Afghanistan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah