Usai Meminta Maaf, AS Tawarkan Bantuan Ini pada Korban Serangan Pesawat Tak Berawak di Afghanistan

- 17 Oktober 2021, 16:18 WIB
Ilutrasi pesawat tak berawak - Setelah sebelumnya menyampaikan permintaan maaf, kini AS menawarkan bantuan berupa ini pada korban pesawat tak berawak di Afghanistan.
Ilutrasi pesawat tak berawak - Setelah sebelumnya menyampaikan permintaan maaf, kini AS menawarkan bantuan berupa ini pada korban pesawat tak berawak di Afghanistan. / Pixabay/Military Material./

PR TASIKMALAYA – Pihak Amerika Serikat (AS) menawarkan biaya atas belasungkawa kepada keluarga 10 warga sipil Afghanistan yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak.

Sebelumnya, pada hari-hari terakhir sebelum seluruh pasukan AS dievakuasi, pesawat tak berawak negara itu sempat melakukan serangan salah sasaran yang justru menewaskan warga sipil Afghanistan.

Departemen Pertahanan AS mengatakan telah membuat komitmen yang termasuk menawarkan pembayaran belasungkawa ex-gratia untuk keluarga warga sipil Afghanistan yang menjadi korban serangan pesawat tak berawak itu.

Baca Juga: Serangan Bom Kembali Terjadi di Afghanistan, Taliban Janjikan Peningkatan Keamanan

Selain itu, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, mereka juga menawarkan dukungan bagi anggota keluarga korban warga sipil Afghanistan yang tertarik untuk relokasi ke AS.

Colin Kahl, wakil menteri pertahanan AS untuk kebijakan, mengadakan pertemuan virtual dengan Steven Kwon, pendiri dan presiden Nutrition & Education International, organisasi bantuan yang mempekerjakan Zemari Ahmadi.

Ahmadi merupakan salah satu korban yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 29 Agustus tersebut.

Baca Juga: Tanggal Nikah Ria Ricis dan Teuku Ryan Dimajukan, Oki Setiana Dewi Keceplosan: Beberapa Hari Lagi...

Ahmadi adalah salah atu adalah korban tak bersalah dan tidak berafiliasi dengan Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) atau ancaman terhadap pasukan AS.

Serangan pesawat tak berawak di Kabul menewaskan sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.

Pentagon telah mengatakan sebelumnya bahwa serangan 29 Agustus menargetkan seorang pembom bunuh diri ISKP yang merupakan ancaman bagi pasukan pimpinan AS di bandara.

Baca Juga: Bukan Squid Game, Awalnya Serial Netflix Populer ini Miliki Judul Lain yang Diperdebatkan!

Namun, laporan segera muncul bahwa serangan di lingkungan barat Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul telah menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak.

Video dari tempat kejadian menunjukkan puing-puing mobil berserakan di sekitar halaman sebuah gedung. Pentagon kemudian mengatakan serangan itu adalah kesalahan tragis.

Serangan itu terjadi tiga hari setelah seorang pembom bunuh diri ISKP menewaskan 13 tentara AS dan puluhan warga sipil Afghanistan yang telah berkerumun di luar gerbang bandara.

Baca Juga: Sudah Menikah Atta Halilintar Bahas Pisah Kamar dengan Aurel Hermansyah, Ada Apa?

Menteri Pertahanan Lloyd Austin meminta maaf atas serangan yang gagal itu. Namun, keponakan Ahmadi yang berusia 22 tahun, Farshad Haidari, mengatakan itu tidak cukup.

“Mereka harus datang ke sini dan meminta maaf kepada kami secara langsung,” katanya.

Haidari, yang saudara laki-lakinya Naser dan sepupu mudanya juga tewas dalam ledakan itu, mengatakan bahwa AS tidak melakukan kontak langsung dengan keluarga tersebut.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah