Pada Sabtu, kerumunan besar berkumpul untuk menguburkan para korban di kuburan massal di kota selatan Kandahar.
Kapolsek Kandahar mengatakan unit akan ditugaskan untuk melindungi masjid-masjid Syiah yang selama ini dijaga oleh pasukan sukarelawan setempat dengan izin khusus untuk membawa senjata.
"Sayangnya mereka tidak dapat melindungi daerah ini dan di masa depan kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan Madrasah," katanya dalam sebuah pernyataan.
Serangan terhadap masjid Fatima, masjid Syiah terbesar di Kandahar, terjadi seminggu setelah serangan serupa di sebuah masjid di kota utara Kunduz, yang menewaskan sebanyak 80 orang.
Serangan ISIS terhadap masjid-masjid Syiah dan sasaran-sasaran yang terkait dengan etnis minoritas Hazara adalah kejadian biasa di bawah pemerintahan bekas dukungan Barat.
Baca Juga: 6 Tanda Selingkuh yang Tidak Disadari, Salah Satunya Menyembunyikan Hubungan!
Namun, serangan it uterus berlanjut bahwa setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan di Afghanistan.
Hal tersebut menodai klaim gerakan itu untuk membawa perdamaian ke Afghanistan setelah beberapa dekade perang.
Sejak pengambilalihan itu, ISIS telah melakukan puluhan operasi, dari serangan skala kecil terhadap target Taliban hingga operasi skala besar seperti bom bunuh diri yang menewaskan sejumlah warga sipil.***