Serangan Bom Kembali Terjadi di Afghanistan, Taliban Janjikan Peningkatan Keamanan

- 17 Oktober 2021, 16:10 WIB
Seorang pejuang Taliban berdiri di Kota Ghazni, Afghanistan 14 Agustus 2021 - Taliban menjanjikan keamanan yang lebih ditingkatkan usai serangan bom ketiga sejak pengambilalihan Afghanistan terjadi.
Seorang pejuang Taliban berdiri di Kota Ghazni, Afghanistan 14 Agustus 2021 - Taliban menjanjikan keamanan yang lebih ditingkatkan usai serangan bom ketiga sejak pengambilalihan Afghanistan terjadi. /Stringer/Reuters

PR TASIKMALAYA – Serangan bom di Afghanistan yang diklaim pertanggungjawabannya oleh ISIS kembali terjadi, menambah tekanan pada Taliban soal keamanan negara itu.

Terkait serangan bom tersebut, otoritas Taliban berjanji untuk meningkatkan keamanan di masjid-masjid Syiah.

Hal itu diutarakan oleh Taliban saat ratusan orang berkumpul pada Sabtu, 16 Oktober 2021 waktu setempat untuk menguburkan para korban serangan bom kedua yang dilakukan ISIS terhadap jamaah dalam seminggu.

Baca Juga: AS Khawatir dengan Kemampuan Militer Tiongkok yang Kian Pesat: Tantangan Nomor Satu Kami!

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid Fatima di Kandahar, yang dilakukan sekelompok pengebom bunuh diri.

Mereka menembak lalu masuk ke dalam masjid sebelum meledakkan diri di antara para jamaah saat salat Jumat.

Seorang pejabat kesehatan mengatakan jumlah korban dari serangan itu mencapai 41 orang tewas dan 70 lainnya luka-luka tetapi bisa meningkat lebih lanjut.

Baca Juga: Ini 5 Detail yang Tak Diperhatikan Penonton Drama Squid Game, Berikut Maknanya!

"Beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis dan kami berusaha untuk memindahkan mereka ke Kabul," katanya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Straits Times.

Pada Sabtu, kerumunan besar berkumpul untuk menguburkan para korban di kuburan massal di kota selatan Kandahar.

Kapolsek Kandahar mengatakan unit akan ditugaskan untuk melindungi masjid-masjid Syiah yang selama ini dijaga oleh pasukan sukarelawan setempat dengan izin khusus untuk membawa senjata.

Baca Juga: Selain Rachel Vennya, Dua Orang ini Akan Jalani Pemeriksaan Kasus Kabur Saat Karantina di WIsma Atlet

"Sayangnya mereka tidak dapat melindungi daerah ini dan di masa depan kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan Madrasah," katanya dalam sebuah pernyataan.

Serangan terhadap masjid Fatima, masjid Syiah terbesar di Kandahar, terjadi seminggu setelah serangan serupa di sebuah masjid di kota utara Kunduz, yang menewaskan sebanyak 80 orang.

Serangan ISIS terhadap masjid-masjid Syiah dan sasaran-sasaran yang terkait dengan etnis minoritas Hazara adalah kejadian biasa di bawah pemerintahan bekas dukungan Barat.

Baca Juga: 6 Tanda Selingkuh yang Tidak Disadari, Salah Satunya Menyembunyikan Hubungan!

Namun, serangan it uterus berlanjut bahwa setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan di Afghanistan.

Hal tersebut menodai klaim gerakan itu untuk membawa perdamaian ke Afghanistan setelah beberapa dekade perang.

Sejak pengambilalihan itu, ISIS telah melakukan puluhan operasi, dari serangan skala kecil terhadap target Taliban hingga operasi skala besar seperti bom bunuh diri yang menewaskan sejumlah warga sipil.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x