Baca Juga: Objek Pertama yang Dilihat Dalam Gambar Ini, Ungkap Kepribadian Tersembunyi Kamu
Dalam sebuah wawancara ia mengatakan bahwa mungkin tidak ada tempat bagi perempuan di eselon yang lebih tinggi dalam pemerintahan yang dipimpin Taliban di masa depan.
“Bagaimana kami bisa mendapatkan hak yang mereka janjikan kepada kami jika kami tidak berperan dalam pengambilan keputusan pemerintah atau terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban?” ujar Barakzai.
Pada konferensi pers 17 Agustus, Taliban mengatakan kelompok itu berkomitmen pada hak-hak perempuan dalam kerangka Syariah.
Baca Juga: Wajahnya Muncul di New York Times Square, Sarwendah: Aku Mendapatkan Kesempatan Itu
Namun, Barakzai mengatakan perempuan belum melihat bukti komitmen terhadap partisipasi mereka atau penjelasan tentang apa, jika ada, batasan yang akan diberikan Taliban pada peran perempuan di tempat kerja dan masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, Barakzai mengatakan ketika dia dan rekan-rekannya mencoba bertemu dengan Taliban untuk membahas masalah hak dan partisipasi perempuan, mereka ditolak.
“Mereka akan membuat alasan bahwa kami tidak memiliki dokumen yang tepat atau bahwa kami tidak berada di sana pada waktu yang tepat, tetapi sepertinya mereka tidak ingin berbicara dengan kami,” katanya.
Baca Juga: Tretan Muslim: Coki Pardede Bisa Melawan Hujatan Netizen hingga Kpopers, Tapi Kalah Lawan Adiksi
Ia menegaskan bahwa mereka akan terus berdemonstrasi sampai mendapat bukti dari Taliban terkait hak perempuan.***