PR TASIKMALAYA – Puluhan perempuan di Afghanistan turun ke jalan-jalan Kabul pada Sabtu, 4 September 2021 waktu setempat untuk menuntut hak mereka.
Para perempuan Afghanistan itu menuntut hak untuk bekerja, peran dalam pemerintahan masa depan, dan ikut duduk di kursi yang sama dalam diskusi dengan Taliban.
Protes dimulai dengan 50 perempuan yang berbaris menuju istana presiden Afghanistan di Kabul.
Namun, seorang perempuan muda bernama Razia Barakzai mengatakan mereka dihentikan di dekat pintu masuk kementerian keuangan.
Di sana, Taliban mengepung mereka dan mencegah para perempuan melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk istana.
Barakzai mengatakan Taliban telah menggunakan semprotan merica dan gas air mata untuk mencoba membubarkan massa.
Baca Juga: Bukan Uang atau Ketenaran, Jessi Ungkap Keinginan Dirinya yang Sebenarnya
“Kami tenang dan damai sepanjang waktu, tetapi mereka hanya ingin menghentikan kami dengan cara apa pun,” katanya, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.