Sedangkan satu lembaga lain mendukung teori kebocoran laboratorium di Wuhan. Analis di tiga lembaga tidak dapat mencapai kesimpulan.
"Variasi dalam pandangan analitik, sebagian besar berasal dari perbedaan dalam bagaimana badan-badan menimbang pelaporan intelijen dan publikasi ilmiah, dan kesenjangan intelijen dan ilmiah," kata ringkasan itu.
Mereka menambahkan komunitas intelijen dan ilmuwan global kekurangan sampel klinis atau data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal.
Joe Biden mengatakan AS akan terus bekerja dengan sekutu untuk menekan Beijing agar berbagi lebih banyak informasi dan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kita harus memiliki akuntansi penuh dan transparan dari tragedi global ini. Tidak ada yang kurang dapat diterima," katanya.
Kantor direktur intelijen nasional mengatakan sedang meninjau de-klasifikasi bagian-bagian laporan dalam waktu dekat.
Sementara itu, Beijing telah menolak seruan dari AS dan negara-negara lain untuk penyelidikan lagi setelah kunjungan yang sangat dipolitisasi oleh tim WHO pada Januari juga terbukti tidak meyakinkan.
Penyelidikan pertama kali oleh WHO itu menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses.