Berdasarkan data WHO, negara-negara maju mengambil sekitar 50 dosis vaksin Covid-19 untuk setiap 100 orang di bulan Mei lalu.
Angka ini kemudian naik dua kali lipat akhir-akhir ini.
Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Turut Salatkan Mendiang Ibu Irwansyah, Zaskia Sungkar: Semoga Allah Lindungi..
Sementara sejumlah negara miskin hanya bisa mengamankan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang lantaran pasokan vaksin Covid-19 yang semakin hari semakin langka.
“Kita perlu mengubah penyaluran vaksin dari mayoritas ke negara maju menjadi ke negara miskin,” tegas ketua WHO.
Dengan alasan untuk melawan penyebaran Covid-19 varian Delta, beberapa negara mulai mempertimbangkan serta memberikan vaksin booster.
Ketika sebenarnya urusan dosis lebih dari vaksin booster ini masih diperdebatkan oleh sejumlah peneliti.
Baca Juga: Zodiak Ungkap Karakter Anda saat Kelak Menjadi Istri, Aries yang Tak Kehilangan Nafsu Berpetualang
Penasihat penyakit menular untuk Medecins Sans Frontieres, Elin Hoffmann Dahl merasa sangat menyayangkan sejumlah dosis diberikan kepada orang dewasa yang sehat dengan alasan vaksin booster.
“Dengan dalih varian baru, kalau kita terus membiarkan sebagian besar warga dunia tidak divaksin, nantinya kita harus menyesuaikan pemberian vaksin lagi,” jelas Elin Hoffman Dahl kepada Reuters.