Ilmuwan AS: Varian Delta Bisa Jadi Virus Paling Serius bagi yang Tidak Divaksin

- 19 Juli 2021, 13:56 WIB
ILUSTRASI - Ilmuwan asal AS mengatakan bahwa varian Delta bisa menjadi virus paling serius yang diderita olah yang tidak divaksin dalam hidup mereka.
ILUSTRASI - Ilmuwan asal AS mengatakan bahwa varian Delta bisa menjadi virus paling serius yang diderita olah yang tidak divaksin dalam hidup mereka. /Pixabay/Gerd Altmann

Varian Delta telah mendorong peningkatan jumlah kasus di seluruh 50 negara bagian di AS.

Proyeksi terbaru menunjukkan bahwa jenis tersebut bertanggung jawab atas setidaknya 57 persen infeksi baru, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Baca Juga: Ini Dia Vaksin Terbaik untuk Hadapi Covid-19, Menurut Presiden Jokowi

Pejabat kesehatan menyebut kasus yang melonjak sebagai pandemi orang yang tidak divaksinasi, karena virus telah mengubah wilayah negara dengan tingkat vaksinasi rendah menjadi episentrum.

Rata-rata tujuh hari untuk infeksi baru naik 70 persen minggu ini dibandingkan dengan tujuh hari sebelumnya menjadi sekitar 30.000 sehari.

Tetapi Gottlieb memperingatkan bahwa wabah itu mungkin jauh lebih buruk daripada yang ditunjukkan oleh data.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Kekurangan Omega-3 Lebih Berbahaya Dibandingkan Merokok, Apa Saja?

"Saya pikir sebaran varian Delta ini bisa jauh lebih banyak daripada yang kami deteksi saat ini," katanya.

Gottlieb memperkirakan bahwa tes Covid-19 menyumbang sedikitnya 1 dari 20 kasus saat ini di AS.

Sementara itu, Ahli Bedah Umum AS Dr. Vivek Murthy memperingatkan bahwa meningkatnya kasus yang didorong oleh varian Delta kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak pemerintah daerah menerapkan kembali mandat masker dalam ruangan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah