Angka ini lebih rendah 60 persen jika dibandingkan dengan jumlah penerima vaksin di negara-negara maju lainnya seperti Singapura dan Inggris.
Lonjakan kasus Covid-19 di Korea Selatan selama ini oleh pemerintah disalahkan kepada golongan anak muda dan bukan karena masalah pembagian vaksin yang tidak merata.
“Sangat mengesalkan dan tidak adil ketika pemerintah terus menyalahkan kami terkait penyebaran virus. Padahal tidak ada caranya bagi kami untuk mendapatkan vaksin,” ucap Nam Yu Ra, anak muda Korea Selatan yang ikutan ‘perang jempol’ tetapi tidak kebagian jatah vaksin Covid-19.***