PR TASIKMALAYA - Sebelum kerusuhan antara Palestina dan Israel pada 10 Mei 2021, Rumah Sakit di Gaza sedang berjuang atasi Pandemi Covid-19.
Para petugas medis Rumah Sakit di Gaza dihadapkan dengan dua penanganan pasien yang terkena serangan dan Covid-19.
Marwan Abu Sada selaku Direktur operasi di Rumah Sakit Utama Shifa di Gaza, ungkapkan kondisi Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Habisi 42 Warga Palestina Dalam Ledakan Terowongan Hamas, Israel Mengaku Tidak Sengaja
"Kementerian Kesehatan bertempur di dua front di Jalur Gaza, front penanganan virus Covid-19 dan front lainnya, yang lebih sulit, adalah cedera dan yang terluka," kata Marwan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Arab News pada Selasa 18 Mei 2021.
Lebih dari seminggu serangan Israel terhadap Palestina, orang-orang mencoba berlindung dan para dokter di Gaza berjuang untuk mengimbangi korban.
Di Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di antara 13 rumah sakit dan 54 klinik telah melayani 2 juta orang.
Baca Juga: Kepribadian Kamu 'Bocor' dari Pilihan Gambar Penyihir Ini, Salah Satunya Mengejekmu
Akibat jumlah korban terluka akibat konflik serangan meningkat, jumlah tempat tidur perawatan intensif menjadi berlipat ganda.