Akhir Perang Amerika Serikat dan Afganistan Mulai Terlihat, Joe Biden Resmi Tarik Pasukan Militer

- 4 Mei 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi. Tentara AS dan NATO mulai ditarik dari perang Afganistan dan Ameerika Serikat yang berlangsung 20 tahun.
Ilustrasi. Tentara AS dan NATO mulai ditarik dari perang Afganistan dan Ameerika Serikat yang berlangsung 20 tahun. /Pixabay/Dariusz Sankowski

PR TASIKMALAYA - Akhir dari peperangan antara Amerika Serikat dan Afganistan telah mulai terlihat sejak hari Sabtu, 1 Mei 2021.

Usainya perang yang telah berlangsung selama 20 tahun itu ditandai dengan penarikan pasukan Amerika Serikat dan NATO yang terakhir.

Presiden Joe Biden bahkan sudah menetapkan 1 Mei 2021 sebagai awal resmi penarikan pasukan yang tersisa, dengan tentara Amerika Serikat yang berjumlah 2.500-3.500 dan 7.000 tentara NATO.

Baca Juga: Tebar Kebaikan, Baim Wong Datang ke Minimarket dan Menggratiskan Siapapun yang Berbelanja

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari CBS News, militer AS pun telah mulai melakukan inventarisasi, yakni memutuskan apa yang akan dikirim kembali ke AS.

Selain itu juga memutuskan apa yang akan diserahkan ke pasukan keamanan Afghanistan dan apa akan yang dijual sebagai sampah di pasar Afghanistan.

Perang terpanjang dalam sejarah Amerika itu telah memakan biaya lebih dari 2 triliun dolar atau setara dengan Rp 28,8 kuadriliun dan menewaskan puluhan ribu nyawa.

Baca Juga: Supir Viral Beri Nasihat pada Aurel dan Atta Halilintar, Pak Arman: Tidak Boleh Ada Rasa Cemburu

Selama 20 tahun konflik militer itu, 2.400 anggota militer tewas dan lebih dari 20.000 terluka.

Peperangan tersebut berawal ketika pasukan AS dan NATO menyerbu Afganistan pada 7 Oktober 2001 untuk memburu Al-Qaeda pasca terjadinya serangan teroris 9/11.

Al-Qaeda hidup di bawah perlindungan para petinggi Taliban. Namun, setelah dua bulan memerangi AS, Taliban mengalami kekalahan.

Baca Juga: Polisi Tahan Peserta Unjuk Rasa Hardiknas, Fadli Zon: Ini yang Membuat Ranking Demokrasi RI Terpuruk

Dengan kekalahan tersebut, pembela Al-Qaeda sekaligus pemimpin Taliban, Osama bin Laden, melarikan diri.

Saat menyampaikan pengumuman penarikan militer AS dari Afganistan pada bulan lalu, Joe Biden mengatakan bahwa misi awal sebenarnya telah tercapai sejak satu dekade lalu.

Menurut Biden, Angkatan Laut AS berhasil membunuh Osama di tempat persembunyiannya di Pakistan. Sejak saat itu, al-Qaeda terdegradasi.

Baca Juga: Komentar Iis Dahlia di Postingan Foto Anak Nadya Mustika Jadi Sorotan Netizen

Sementara saat ini, kata Biden, ancaman teroris "menjalar" menjadi fenomena global yang tidak bisa diatasi dengan menahan ribuan pasukan di satu negara saja.

Juru bicara militer Taliban, Zabihullah Mujahid, pada hari Sabtu, 1 Mei 2021, mengatakan terkait batas waktu penarikan militer AS.

Zabihullah mengungkapkan ancaman, bila pada 1 Mei AS belum menarik tentaranya, mereka akan melakukan tindakan balasan yang dianggap sesuai.

Baca Juga: Sebut Novel Terkesan Pro Radikalisme, Ferdinand Hutahaean: Faktanya Tidak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan

Namun, ia menambahkan bahwa para tentaranya akan menunggu keputusan dari pihak pemimpin sebelum melancarkan serangan apapun.

Akibat peperangan sejak 2001 tersebut, warga Afghanistan harus kehilangan lebih dari 60.000 petugas keamanan.

Puluhan ribu warga sipil pun tewas dan jutaan lainnya mengungsi hingga ke luar Afganistan seperti ke Pakistan, Iran, atau Eropa.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x