AP juga melaporkan kalau pemerintah Tiongkok menjelaskan kepada para wartawan media asing bahwa bangunan-bangunan yang diduga sebagai kamp pendidikan ulang rupanya merupakan tempat administrasi veteran serta kantor pemerintahan lainnya.
AP tidak menjelaskan secara lebih lanjut apakah wartawan yang berkunjung ke Xinjiang, dipersilakan untuk melihat ke dalam bangunan yang diduga sebagai kamp pendidikan ulang atau tidak.
Kepada wartawan AP, Xu Guixiang membantah tuduhan dari Parlemen Inggris soal genosida terhadap kelompok Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya yang terjadi di Xinjiang.
Sebaliknya, Xu Guixiang menjelaskan kalau pemerintah Tiongkok sedang berusaha untuk memajukan perekonomian di daerah Xinjiang.
TV Tokyo sebagai satu-satunya media asal Jepang yang diundang pemerintah Tiongkok untuk menengok Xinjiang, membuat laporan yang bertolak belakang dengan berita AP.
Baca Juga: Nekat Putuskan Ukkasya Sunat di Usia Baru 21 Hari, Zaskia Sungkar: Irwansyah Hampir Nangis
Wartawan TV Tokyo berkesempatan untuk mengunjungi pabrik tekstil yang menampung sekitar lima ribu buruh di dalamnya.
Pabrik tekstil itu merupakan salah tempat usaha yang dikenai sanksi dari Amerika Serikat lantaran dituduh sebagai pusat kerja paksa.
Ketika perwakilan pabrik ditanyai soal kerja paksa, mereka membantah.