Ibunya bahkan memaksa Jiajia untuk menguasai Bahasa Inggris tingkat perguruan tinggi dan akan memukul serta memarahinya jika ia tidak puas.
Nenek Jiajia berkata bahwa cucunya seringkali menelpon di malam hari dan mengaku bahwa ia tidak memiliki makanan.
Selain itu, kekerasan cacian dan pukulan yang dialami Jiajia telah menyebabkannya menderita secara fisik dan mental sehingga tidak ingin lagi bersekolah.
Baca Juga: Donald Trump Kecam Cuitan LeBron James, Diduga Tulis Kalimat Bernada Hasutan
Ayah Jiajia pun telah diminta agar membawa putrinya untuk diasuh, namun ia mengaku tidak memiliki tempat tinggal permanen yang karenanya tidak dapat menjamin kehidupan yang baik.
Nenek Jiajia akhirnya mengajukan gugatan terhadap kedua orang tuanya karena yakin mereka tidak dapat melakukan tugas mereka sebagai wali sah Jiajia.
Pengadilan kemudian memutuskan bahwa nenek Jiajia-lah yang akan menjadi walinya secara resmi.***