Lakukan Serangan Diam-diam, Penentang Kekuasaan Militer Myanmar: Suara Paling Sunyi Adalah yang Paling Keras

- 17 April 2021, 06:00 WIB
Penentang kekuasaan militer Myanmar mendesak orang-orang untuk berada di rumah meratapi hilangnya nyawa lebih dari 700 orang.*
Penentang kekuasaan militer Myanmar mendesak orang-orang untuk berada di rumah meratapi hilangnya nyawa lebih dari 700 orang.* /REUTERS/Stringer

Jumat 16 April 2021 adalah hari ketiga dari lima hari liburan Tahun Baru Buddha tradisional, yang dikenal sebagai Thingyan.

Kebanyakan orang tahun ini menghindari perayaan yang biasa untuk fokus pada kampanye mereka melawan para jenderal yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi dan mengurungnya serta banyak lainnya.

Baca Juga: Pemulihan Covid-19 Berjalan Cepat, Ekonomi Tiongkok Tumbuh dengan Rekor Kecepatan pada Kuartal Pertama

Dalam kekerasan semalam, dua orang ditembak dan dibunuh di pusat Kota Myingyan. Seorang juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Militer juga telah mengumpulkan para pengkritiknya dan telah menerbitkan nama-nama lebih dari 200 orang yang dicari berdasarkan undang-undang.

Hal ini mendorong pemberontakan atau melalaikan tugas di angkatan bersenjata adalah ilegal.

Baca Juga: Michael Jordan Ditunjuk Jadi Presenter di Acara Penghargaan untuk Mendiang Kobe Bryant

Dua penyelenggara protes terkemuka ditangkap pada hari Kamis 15 April 2021 bersama dengan seorang aktor dan penyanyi.

Keduanya dikenal karena berbicara menentang kudeta. Pada Kamis 15 April 2021 malam, tentara menggerebek sebuah biara Buddha terkenal di Kota kedua Mandalay dan menangkap dua orang.***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah