Lakukan Serangan Diam-diam, Penentang Kekuasaan Militer Myanmar: Suara Paling Sunyi Adalah yang Paling Keras

- 17 April 2021, 06:00 WIB
Penentang kekuasaan militer Myanmar mendesak orang-orang untuk berada di rumah meratapi hilangnya nyawa lebih dari 700 orang.*
Penentang kekuasaan militer Myanmar mendesak orang-orang untuk berada di rumah meratapi hilangnya nyawa lebih dari 700 orang.* /REUTERS/Stringer

PR TASIKMALAYA - Para penentang kekuasaan militer di Myanmar menyerukan 'serangan diam-diam' pada hari Jumat 16 April 2021.

Penentang kekuasaan militer Myanmar mendesak orang-orang untuk berada di rumah meratapi hilangnya nyawa lebih dari 700 orang dalam aksi protes terhadap kudeta sejak 1 Februari 2021 lalu.

Pihak penentang kekuasaan militer di Myanmar juga meminta masyarakat yang akan keluar rumah untuk mengenakan pakaian warna hitam.

Baca Juga: Bukan Hanya Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, Pasangan Seleb Ini Baru Dikaruniai Anak Setelah Lama Menikah

Banyak orang biasa yang marah dengan kembalinya Pemerintahan Militer Myanmar setelah lima tahun pemerintahan sipil yang dipimpin oleh juara demokrasi Aung San Suu Kyi.

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, mereka turun ke jalan hari demi hari dengan para aktivis memikirkan cara baru untuk menunjukkan oposisi saat pasukan keamanan meningkat.

"Mari kita heningkan jalan," kata pemimpin protes Ei Thinzar Maung dalam postingan Facebook-nya.

Baca Juga: Kemristek Dibubarkan, Mardani Ali Sera: Menunjukkan Lemahnya Visi Pemerintah tentang Peran Riset dan Inovasi

"Kita harus melakukan Serangan Diam untuk menunjukkan kesedihan kita bagi para martir yang telah menakut-nakuti hidup mereka. Suara paling sunyi adalah yang paling keras," sambungnya.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x