Selama Ini Sembah Pangeran Philip, Suku Tanna di Pasifik Selatan Diperkirakan akan Beralih ke Pangeran Charles

- 11 April 2021, 20:24 WIB
Suku Tanna di Kepulauan Vanuatu selama ini memuja Pangeran Philip sebagai dewa dan akan beralih ke Pangeran Charles.*
Suku Tanna di Kepulauan Vanuatu selama ini memuja Pangeran Philip sebagai dewa dan akan beralih ke Pangeran Charles.* /Instagram.com/@theroyalfamily

PR TASIKMALAYA - Sebuah suku di Pasifik Selatan yang memuja Pangeran Philip sebagai dewa, kemungkinan akan beralih untuk menyembah Pangeran Charles.

Suku yang berasal dari sebuah desa di pulau kecil bernama Tanna di Kepulauan Vanuatu itu meyakini 'Duke of Edinburgh' Pangeran Philip sebagai keturunan nenek moyang spiritual mereka.

Oleh karenanya, mereka memuja suami Ratu Elizabeth II itu dan berdoa agar suatu hari Pangeran Philip akan kembali ke sana untuk membawa kemakmuran.

Baca Juga: Kamu Penderita Maag? Dokter Berikan Tips Agar Tetap Sehat Selama Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Independent, ketika nanti berita kematian Pangeran Philip mencapai pulau itu, mereka akan melakukan tarian dan ratapan ritual.

Hal ini diungkapkan oleh Kirk Huffman, seorang antropolog, yang menyebut bahwa penduduk desa juga akan meminum suatu minuman seremonial.

“Saya membayangkan akan ada beberapa ritual ratapan, beberapa tarian khusus," kata Kirk.

Baca Juga: Jam Tayang Berubah! Ini Link Live Streaming RCTI dan Sinopsis Ikatan Cinta 11 April 2021

"Akan ada fokus pada pria yang meminum kava. Itu adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia tak berwujud," sambungnya.

"Di Tanna, minuman ini tidak dikonsumsi untuk mabuk, tetapi untuk menghubungkan dunia material dengan dunia nonmaterial," terang Kirk.

Ketika Pangeran Charles mengunjungi pulau itu pada tahun 2018, ia diangkat menjadi kepala kehormatan.

Baca Juga: Boy William dan Karen Vendela Pastikan Nikah di Pertengahan 2021, Sebut Resepsinya Akan Digelar di 3 Kota Ini

Pangeran Charles juga meminum kava, air  yang dicampur dengan akar tanaman kava yang dihancurkan.

Sebagai kurator kehormatan museum nasional Vanuatu, Kirk berkata bahwa seorang penduduk desa bahkan menyimpan kelapa yang digunakan Pangeran Charles untuk minum.

Penduduk itu mengakui bahwa kelapa tersebut akan digunakannya untuk membangun sebuah kuil.

Baca Juga: Inilah Makna Anjuran Rasulullah SAW Perihal Berbuka dengan Kurma dan Air Putih yang Disampaikan Habib Jafar

"Dengan hubungan dibuat antara Tanna dan Charles, saya curiga kepercayaan penduduk pulau akan berlanjut dengan Pangeran Charles," ujarnya.

Pemujaan terhadap Pangeran Philip diperkirakan dimulai pada 1950-an atau 1960-an di desa Yakel dan Yaohnanen.

Pemujaan itu diperkuat setelah pangeran mengunjungi Vanuatu pada tahun 1974 bersama Ratu. 

Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan dengan Maksimal? Simak 5 Jenis Olahraga yang Cepat Bakar Kalori

Seorang pendayung yang mengantarkan Pangeran Philip dan Ratu ke darat adalah salah satu penduduk Tanna bernama Chief Jack.

Ia mengira Philip merupakan seorang pejuang dari zaman dulu yang turun dari pegunungan dan pergi ke Inggris untuk mencari pengantin wanita.

"Dari sudut pandang para penganut, dia bukanlah orang Inggris, tetapi dari pulau mereka,” kata Kirk.

Baca Juga: Soroti Satgas Tagih Dana BLBI yang Dibentuk Jokowi, Iwan Sumule: Negara akan Bangkrut, Tapi Masih Saja Halu

“Menurut cerita mereka, kulit Pangeran Philip terang karena dia berguling-guling di terumbu karang sehingga merobek kulit hitamnya dan membuatnya putih,” papar antropolog tersebut.

Harapan bahwa Pangeran Philip akan kembali kesana suatu hari telah berkurang pada tahun 2017, setelah dia mengundurkan diri dari tugas kerajaan.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x