Ramai Isu Antivaksin Virus Corona, 12 Negara Bagian AS Beri Peringatan untuk Facebook dan Twitter

- 25 Maret 2021, 19:00 WIB
Jaksa Agung 12 negara bagian Amerika Serikat  (AS) memberikan peringatan pada Twitter dan Facebook atas banyaknya isu antivaksin.*
Jaksa Agung 12 negara bagian Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan pada Twitter dan Facebook atas banyaknya isu antivaksin.* //Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA - Facebook Inc dan Twitter Inc mendapat peringatan dari Jaksa Agung 12 negara bagian Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 24 Maret 2021.

Peringatan itu terjadi karena upaya dari Facebook dan Twitter dinilai sangat rendah perihal masih banyaknya orang-orang yang memakai platform tersebut untuk menyebarkan informasi palsu tentang antivaksin virus corona.

Dalam sebuah surat yang ditunjukan kepada Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg serta CEO Twitter Jack Dorsey, para jaksa agung dari Partai Demokrat AS sampaikan peringatan untuk Facebook dan Twitter.

Baca Juga: Mengaku Disebut ‘Bandel’ oleh Megawati, Rizal Ramli: Kalau untuk Perjuangan Kepentingan Rakyat, Tak Apa-apa

"anti-vaxxers" (kelompok orang tak percaya vaksin) tidak mempunyai keahlian medis serta selalu dimotivasi oleh keuntungan finansial setelah menggunakan platform tersebut, untuk upaya mengecilkan bahaya Covid-19 dan membesar-besarkan isu risiko vaksinasi.

Dilansir dari Reuters, pada Kamis 24 Maret 2021, mereka meminta kepada Twitter dan Facebook agar menegakkan pedoman komunitasnya masing-masing dengan meninjau ulang, menghapus atau menandai kesalahan informasi vaksin yang sudah terjadi.

Dari surat itu mengatakan dengan jelas "anti-vaxxers" yang mengontrol 65 persen konten antivaksin publik di Facebook, Instagram, dan juga Twitter, mempunyai lebih dari 59 juta pengikut di platform tersebut dan juga YouTube.

Baca Juga: Myanmar Kian Mencekam, 146 WNI Putuskan Kembali ke Indonesa, Kemenlu: yang Tak Berkepentingan Silakan Pulang

Campaign tersebut mengatakan beberapa misi informasi yang menargetkan orang-orang kulit hitam dan beberapa komunitas kulit berwarna lainnya di mana tingkat vaksinasi tertinggal.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x