PR TASIKMALAYA - Habib Rizieq Shihab (HRS) diusulkan menjadi duta vaksinasi Covid-19.
Menanggapi usulan Habib Rizieq Shihab (HRS) jadi duta vaksinasi itu, mendapat tanggapan dari Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Menurut Wiku Adisasmito, pemerintah akan terus menggandeng pemangku kepentingan dalam sosialisasi vasksinasi Covid-19.
Baca Juga: Usul Larang Pengunjung di Sidang HRS, Mustofa Nahrawardaya: Siapapun Bisa Setting Kerumunan
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wiku Adisasmito dalam pers, Selasa 23 Maret 2021.
"Sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk sama-sama sukseskan program vaksinasi nasional," ungkap Wiku Adisasmito dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Selain itu, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Inggris bernama Astrazeneca tidak mengandung langsung unsur babi.
Wiku Adisasmito juga menegaskan, vaksin Astrazeneca buatan Inggris tidak memiliki kandungan langsung unsur babi di dalamnya.
Menurut penjelasan Wiku, kandungan babi yang bernama enzim tripsi hanya digunakan sebagai katalisator dalam pengembangan vaksin.
"Tidak menjadi kandungan secara langsung di dalam produk vaksin," kata Wiku Adisasmito.
Maka langkah pemerintah pun sudah sampai dengan memulai vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin Astrazeneca kepada para ulama di Jawa Timur, Senin 22 Maret 2021.
Presiden Jokowi pun mengakui telah mendapatkan dukungan terhadap vaksin Astrazeneca tersebut dari para kiai pengelola pondok pesantren.
Diketahui, Habib Rizieq Shihab (HRS) diusulkan menjadi duta vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu cara meredam isu vaksin Covid-19 AstraZeneca mengandung babi.
Usulan tersebut merupakan berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 4 hingga 10 Maret 2021.
Sebanyak 73,2 persen dari 1.200 responden anak muda bersedia mengikuti vaksinasi covid-19 dalam rentang usia 17-21 tahun.***