Sementara itu, minggu ini Pangeran William telah melontarkan tanggapan terkait tuduhan rasisme dari keluarga Sussex.
"Kami bukan keluarga rasis," tegas Pangeran William.
Kartun itu juga berhasil memicu kemarahan para penggemar Ratu karena dia digambarkan bermata merah dengan kaki berbulu.
Akan tetapi, tampaknya majalah Charlie Hebdo yang terus menerbitkan kartun kontroversial itu tidak jera dengan insiden yang pernah diakibatkannya di masa lalu.
Pada tahun 2015, Said dan Chérif Kouachi bersaudara menyerang markas majalah Charlie Hebdo setelah majalah itu menerbitkan kartun kontroversial Nabi Muhammad.
Akibatnya, editor top beserta sejumlah kartunis terkemuka dan sebelas orang lainnya tewas dalam kejadian tersebut.
Di Prancis, di mana sekularisme diabadikan dalam konstitusi republik, majalah dipandang sebagai simbol penting negara yang tidak terikat oleh aturan agama.
Di sisi lain, Charlie Hebdo juga dipandang provokatif dan tidak peka terhadap masalah serius yang dihadapi oleh kelompok-kelompok yang tertindas.***