Masalah ini pun bergulir di media sosial dan diketahui oleh Abdullakh Anzorov, seorang migran berusia 18 tahun asal Chechnya yang tinggal di Normandia.
Abdullakh lantas datang ke Conflans-Sainte-Honorine, di mana sekolah Samuel berada, dan membayar dua remaja dari sekolah tersebut untuk mengidentifikasi Samuel.
Saat itu, Samuel Paty baru saja akan pulang dari sekolah pada hari Jumat malam, 16 Oktober 2020. Abdullakh pun segera beraksi dan memenggal kepala Samuel menggunakan golok.
Polisi yang menyaksikan aksi itu segera menembak mati Abdullakh di lokasi.
Dua remaja lainnya, yang menerima uang dari si pembunuh, saat ini sedang diselidiki.***