“Penutup wajah bertentangan dengan sistem nilai kami,” ungkap Wobmann.
Baca Juga: Tips Sehat Jaga Berat Badan saat Masa WFH ala Diskominfo Jabar, Salah Satunya Takaran Konsumsi Gula
Baca Juga: Simak! Diskominfo Jabar Berikan Tips Cara Amankan Digital Banking Anda dari Penipuan dan Hacker
Baca Juga: Anies Baswedan Raih Penghargaan Satpol PP, Musni Umar: Dulu Dibenci, Kini Dapat Penghargaan
Selain itu dengan disetujuinya kampanye tersebut menjadi ada aturan yang jelas.
"Orang tahu bahwa di negara kita, Anda menunjukkan wajah Anda di depan umum," lanjutnya.
Sedangkan menurut Jeal-Luc Addor yang juga rekan satu partai dengan Wobmann mengatakan dirinya memuji keterlibatan feminis sayap kiri dan muslim progresif di mana beberapa di antaranya mendukung adanya larangan tersebut.
“Beberapa Muslim juga memahami bahwa niqab adalah simbol yang jelas dari Islam radikal,” ungkap Addor.
Baca Juga: Anime The Journey, Hasil Kolaborasi Arab Saudi dan Jepang Libatkan 300 Pemuda Arab Saudi