Akibat Kudeta, Facebook dan Instagram Melarang Militer Myanmar Menggunakan Platform tersebut

- 25 Februari 2021, 18:17 WIB
Facebook dan Instagram melarang militer Myanmar menggunakan platform tersebut, akibat kudeta.*
Facebook dan Instagram melarang militer Myanmar menggunakan platform tersebut, akibat kudeta.* //REUTERS/Stringer

Facebook menyatakan akan melarang 'entitas komersial yang terkait dengan Tadmadaw' untuk beriklan di platform tersebut.

Dikatakannya, bahwa keputusan untuk melarang tentara Myanmar dikarenakan pelanggaran hak asasi manusia.

Pelanggaran HAM itu dinilai sangat parah dan risiko yang jelas dari kekerasan yang diprakarsai oleh militer di masa depan di Myanmar.

Selain itu, sejarah yang berulang tentara yang melanggar aturan Facebook, termasuk sejak kudeta.

Baca Juga: Usai Tenaga Pendidik Dapatkan Vaksinasi Covid-19, Mendikbud Nilai Sekolah Bisa Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Sejauh ini, Facebook banyak digunakan di Myanmar dan telah menjadi salah satu media komunikasi dengan orang-orang.

Meskipun sudah ada langkah resmi untuk melarang platform tersebut pada hari-hari awal kudeta.

Facebook dalam beberapa tahun terakhir telah terlibat dengan aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar.

Selain itu, melawan militer setelah menghadapi kritik internasional karena gagal menahan kampanye kebencian online. ***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x