Hal ini berarti bahwa kekuasaan akan diambil alih panglima militer Min Aung Hlaing yang hendak memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.
Stephane Dujarric juga menyebut bahwa perserikatan Bangsa-Bangsa telah meminta militer Myanmar untuk membebaskan semua tahanan itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah lama hadir di Myanmar. Utusan Dewan Keamanan melakukan perjalanan ke Myanmar pada April 2018.
PBB pun melakukan pertemuan secara terpisah dengan Suu Kyi dan Min Aung Hlaing setelah terjadinya tindakan kekerasan terhadap orang-orang Rohingya.***